TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Aprio Saputra (26). Pemuda tamatan SMK yang berdomisili di Kecamatan Benai ini tengah berupaya mencari pekerjaan. Dengan memasukkan lamaran ke sejumlah perusahaan.
Sudah hampir empat bulan, Aprio mengajukan lamaran ke empat perusahaan. Namun hingga kini tak satu pun perusahaan yang memanggil dan mempekerjakannya. “Payah cari kerja sekarang, bang. Sudah banyak lamaran diantar. Sampai sekarang tak ada yang jebol,” katanya kepada wartawan di Telukkuantan, baru-baru ini.
Ia sadar, ekonomi masyarakat saat ini terasa sulit. Bahkan untuk buka usaha saja, diakuinya, hanya bisa bertahan beberapa saat saja. "Setelah itu kedai mati. Bisa kita lihat banyak kedai yang tutup sekarang," ungkapnya.
Di tengah kesulitan mencari kerja, menurutnya, pemerintah daerah harusnya menawarkan solusi. Dan bukan sebaliknya, mereka yang sudah bekerja diberhentikan. “Tidak hanya saya, dulu ada yang jadi honorer di desa saya. Sekarang menganggur,” sebutnya lagi.
Jikapun ada penghasilan, diakui Rio, itu hanya bisa untuk memenuhi keperluan untuk beberapa hari. "Makanya, saya mencoba memasukkan lamaran ke perusahaan. Siapa tahu diterima kerja," harapnya.
Ke depan, ia berharap ada solusi terhadap masyarakat yang ingin mencari pekerjaan. Tentu dengan memperbanyak lowongan pekerjaan. Baik di perusahaan. Maupun di pemerintahan. "Ini harusnya yang didorong oleh pengambil kebijakan di negeri ini," harapnya.
Mantan anggota DPRD Kuansing, Andi Cahyadi mengakui, bahwa pengangguran saat ini terlihat banyak di tengah masyarakat. Terutama di wilayah ibukota kabupaten dan kecamatan. Karena kalau di desa, diakuinya, tidak terlalu dominan. (jps)
