TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Pelayanan dan penanganan wabah Covid-19 di Kuansing dipertanyakan oleh salah seorang anggota DPRD Kuansing, Fedrios Gusni. Menurutnya, Dinas Kesehatan Kuansing tidak bisa memberikan informasi pasti kepada masyarakat.
Sehingga, puluhan warga yang masuk dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) merasa terasingi di tengah-tengah masyarakat.
"Saya mengalami langsung. Saya masuk dalam status ODP sejak sepekan yang lalu. Namun, pelayanan Diskes tidak ada kejelasan terhadap diri saya," ujar Fedrios.
Fedrios membeberkan, sebelum ke Jakarta menghadiri suatu acara, dirinya sempat mengalami demam dan sakit kepala. Namun, setelah pulang dari Jakarta, sakitnya tidak kunjung sembuh. Sehingga ia berobat ke klinik Kuantan Medika.
Namun, karena kamar penuh, dirinya dipindahkan ke Klinik Zahra Medika di Telukkuantan dan dirawat selama 3 hari di bawah penanganan dr Juliansep. Oleh dokter, saya disaran diisolasi di rumah selama 14 hari, dengan catatan akan diperiksa lebih lanjut oleh petugas kesehatan dari Pekanbaru.
"Nah, kalau memang saya ada gejala virus, seharusnya tim dokter berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk merujuk ke rumah sakit supaya dilakukan penanganan. Ketika ditanya tentang penyakit saya, dokter bilang saya kecapekan," ujar Fedrios.
Anehnya, lanjut Fedrios, setelah dirinya tiga hari di rumah, datang petugas dari Diskes Kuansing untuk mengcek apakah dirinya terpapar Covid-19 atau tidak. Padahal, sebelumnya dokter mengatakan bahwa yang akan datang mengcek itu tim dari Pekanbaru.
"Saya sempat menanyakan ke petugas, kalau saya di cek hari ini, kapan saya bisa mengetahui hasilnya. Namun tim tersebut mengatakan tidak bisa dipastikan dengan alasan harus dikirim ke Jakarta dulu. Yang saya pertanyakan, kenapa tidak dari awal dilakukan tindakan," kata Fedrios.
Saat ini, setelah berkoordinasi dengan partai dan tim dokter di Pekanbaru, Fedrios melakukan perjalanan ke Pekanbaru untuk melakukan pemeriksaan. "Saya ingin kejelasan penyakit saya ini. Namun, saya berharap semoga Covid-19 ini cepat berlalu. Supaya masyarakat bisa dengan leluasa beraktivitas," harap Fedrios.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Kuansing Helmi Ruspandi kepada Riau Pos, Sabtu (28/3) menjelaskan bahwa, jika seseorang terpapar Covid-19, maka hasil cek yang dilakukan petugas dikirim dulu ke Jakarta.
"Kita, termasuk kabupaten lain dianjurkan mengirimkan hasil cek ke pusat. Sebab, di sini kita tidak punya alatnya. Nah, dari sana baru bisa diketahui apakah terpapar atau tidak. Kami juga berharap tidak ada warga kita yang terpapar," kata Helmi.
Laporan: Mardias Chan (Telukkuantan)
Editor: E Sulaiman