(RIAUPOS.CO) -- MASYARAKAT Muaro Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya saja tidak menyangka jalur Pahlawan Kuantan Cahayo Kuansing PP Kuansing menjadi juara di Tepian Narosa Telukkuantan pada Festival Pacu Jalur (FPJ) Tradisional Kabupaten Kuantan Singingi, tahun 2019 ini.
Pasalnya, sejak era kemerdekaan hingga sekarang, belum ada jalur dari Kenegerian Sentajo yang menjadi juara di Tepian Narosa Telukkuantan. Ditambah lagi jalur ini kalah di hari pertama pacu rayon IV di Sentajo Raya. Dan Pahlawan Kuantan menasbihkan dirinya adalah jalur Sentajo pertama yang menaklukkan Tepian Narosa sejak era kemerdekaan.
Dan pernah jalur dari Sentajo juara di Tepian Narosa. Tapi menurut Kepala Desa Muaro Sentajo, Syafri Efendi, di era sebelum kemerdekaan. Sekitar tahun 1938. Berarti, sudah 81 tahun jalur Sentajo tak lagi menjadi pamuncak di arena pacu yang paling bergengsi itu.
Ya, jalur Pahlawan Kuantan Cahayo Kuansing PP Kuansing dari Desa Muaro Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya berhasil menjadi juara pertama pada Festival Pacu Jalur Tradisional Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2019 di Tepian Narosa Telukkuantan, yang tuntas dihelat 21 hingga 25 Agustus, kemarin.
Tidak mudah merengkuh prestasi puncak di Tepian Narosa. Disadari, Syafri Efendi, masyarakatnya harus kompak. Dan jalur yang dipacukan mendukung. Karena dengan pacu jalur, katanya, bisa menyatukan masyarakat. Khususnya masyarakat Kuansing dan Inhu yang cinta dengan tradisi ini.
“Alhamdulillah. Jalur Pahlawan Kuantan juara atas doa dan dukungan seluruh masyarakat Kuansing. Sehingga prestasi bisa diraih,” kata pria yang biasa disapa Peri itu.
Selanjutnya, pengurus jalur Pahlawan Kuantan, Zulmaswan SPd mengakui, atas keberhasilan jalur milik masyarakat Muaro Sentajo itu menambah motivasi bagi jalur-jalur lain di Sentajo Raya untuk bisa berprestasi di masa mendatang. Karena diakuinya, sejak pacu jalur ini disaksikannya belum ada jalur Sentajo yang juara di Tepian Narosa.
Prestasi ini diraih atas dukungan dari banyak pihak. Seperti meminta dukungan anak pacu dari jalur lain. Misalkan di hari pertama pacu, kata Zulmaswan, jalur Pahlawan dipacukan atlet jalur Siposan Rimbo dari Pangean. Sedangkan di hari kedua dan ketiga, jalur ini dipacukan mayoritas atlet Sang Ratu Helmina dari Hulu Kuantan.
“Dan di hari final. Hari terakhir. Atlit Helmina tak mungkin, karena lawan Pahlawan adalah jalur dari Hulu Kuantan. Satu kecamatan dengan Helmina. Karena Siposan Rimbo telah kalah. Maka, jauh sebelumnya, kami telah meminta bantuan full atlet Siposan Rimbo. Dan kami minta kepada atlit Siposan. Tolong hantar Pahlawan sampai-sampai. Itu saja yang kami sampaikan. Alhamdulillah. Kami dihantarnya sampai-sampai. Hingga akhirnya juara. Dan merekalah (Siposan Rimbo) sebenarnya yang juara,” diakui Zulmaswan.
Maka ke depan, masyarakat pemilik jalur Pahlawan diharapkannya bisa mengevaluasi. Belajar. Berlatih. Bagaimana jalur ini bisa juara.
“Karena hasilnya sudah kita lihat. Sudah juara satu. Itu tidak di rayon. Tapi di arena yang paling bergengsi,” katanya.(adv)
Laporan JUPRISON, Telukkuantan