KUANTANSINGINGI (RIAUPOS.CO) - KABUPATEN Kuantan Singingi (Kuansing) termasuk salah satu daerah di Riau yang potensi sebagai daerah lumbung padi. Ini dikarenakan geografis yang dimiliki cocok untuk itu.
Peningkatan produksi padi, juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani. Namun sayang, hingga sekarang petani padi di Kuansing belum bisa meningkatkan produksinya.
Kondisi itu dikarenakan, musim tanam yang rata-rata baru satu kali tanam. Untuk itu, Plt Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM mengajak masyarakat Kuansing khususnya yang bergelut di sektor tanaman padi, ke depan bisa dua kali tanam.
"Peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga bisa melalui hasil panen padi. Namun petani padi harus melaksanakan tanam minimal dua kali dalam setahun", kata Suhardiman Amby berkunjung ke Kecamatan Pangean, kemarin.
Suhardiman Amby memberikan ilustrasi penghasilan petani padi dalam hitungan hektare. Di mana sawah satu hektare akan bisa menghasilkan 6-8 ton gabah, dan bisa menghasilkan beras sebanyak 60 persen dari hasil gabah.
"Satu hektare tanaman padi bisa menghasilkan 6-8 ton sekali panen, bila diakumulasikan ke beras bisa menghasilkan 4 ton beras. Artinya kalau dijual dengan harga beras saat ini Rp12.000 per Kg tentu sudah menghasilkan Rp17 juta dalam satu hektare," papar Plt Bupati.
Saat ini sudah ada instansi khusus membidangi pertanian, sehingga masyarakat sudah bisa mendapatkan pendampingan yang lebih baik lagi.
Ia pun sudah meminta pada Dinas Pertanian Kuansing untuk sering turun ke lapangan memantau dan membimbing petani, sehingga program tanam dua kali setahun di Kuansing bisa diwujudkan.(adv)