TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Silat Pangean dimainkan setiap 1 Syawal sejak silat ini dimainkan dikhalayak ramai di negeri asalnya, Pangean. Selanjutnya, 2 Syawal hingga seterusnya, permainan Silat Pangean ditampilkan diberbagai laman silat yang ada di luar Negeri Pangean.
Ya, tahun ini, 1 Syawal 1441 H, permainan Silat Pangean tetap digelar dengan penuh kesedarhanaan, yang dimainkan di Laman Silat Pangean Datuk Pangulu Nen Barompek Nagori Pangean, Koto Tinggi Pangean, Ahad (24/5/2020) kemarin.
Kendati demikian, anak-anak murid Silat Pangean, baik yang ada di wilayah Pangean maupun yang berasal dari luar Pangean atau dikenal laman di rantau tetap semangat meramaikan prosesi permainan Silat Pangean di negeri asalnya itu.
Di tengah pandemi wabah Corona atau Covid-19, para anak murid di masing-masing laman menampilkan permainannya di hadapan para Datuk Pangulu Nen Barompek dan pemangku adat lainnya beserta para guru silat Pangean.
Permainan Silat Pangean ditutup dengan penampilan Silat "Kopuang Barompek". Silat 4 lawan 1. Maknanya, 4 musuh bisa ditumbangkan oleh 1 orang. Sebelum ditampilkan Kopuang Barompek, dimainkan Silat Pangean dengan gunakan tangan kosong, dengan pedang, dengan perisai.
"Memang, sejak awal kita di Nagori sudah bermusyawarah, Silat Pangean dimainkan dengan sederhana saja ditengah wabah Corona. Karena tak mungkin Silat Pangean tak digelar di 1 Syawal," ujar Suwerman, Datuak Maruangso dari Pangulu Suku Mandahiliang kepada Riaupos.co, Senin (25/5/2020).
Silat Pangean ini adalah kebanggaan bagi anak cucu kemenakan yang diwarisi sejak lama. Maka, sebelum permainannya ditampilkan di laman-laman lain, maka setiap 1 Syawal, Silat Pangean ditampilkan di negeri asalnya ini.
"Karena tak mungkin tak dimainkan Silat Pangean di 1 Syawal. Kita memahami, situasi sekarang tak memungkinkan dimainkan dengan waktu yang lama. Maka, semua pihak sepakat, permainan Silat Pangean digelar sederhana saja," jelas Datuak Maruangso.
Dalam kesempatan itu, turut hadir menyaksikan permainan Silat Pangean, pemuka masyarakat Pangean dari perantauan Drs H Yuhasri MM. Ia mengapresiasi, Silat Pangean yang tetap bisa dimainkan meski dihadapkan dengan situasi sulit saat ini. Ke depan, Silat Pangean ini diharapkan bisa terus berkembang.
"Silat Pangean ini adalah aset tradisi yang telah kita warisi. Ini kebanggaan bagi kita semua. Terlebih lagi, Silat Pangean ini telah dikenal dimanapun. Baik di dalam maupun di luar negeri," kata Yuhasri.
Laporan: Juprison (Telukkuantan)
Editor: E Sulaiman