GUNUNGTOAR (RIAUPOS.CO) - Berdinding papan yang lusuh dan bolong, atap rumah yang sudah karatan dengan bangunan ukuran 3 x 4 meter, menjadi tempat tinggal Murni (45) dengan enam orang anak dan satu orang menantunya.
Rumah itu pun tanpa ada sekatan kamar. Plong begitu saja dengan lantai semen beralaskan tikar karet yang sebagian sudah koyak.
Setidaknya begitulah fakta yang terlihat ketika Riaupos.co turun bersama anggota DPRD Riau dari Dapil Kuansing-Inhu, H Marwan Yohanis ke kediaman Murni di Desa Pisang Berebus Kecamatan Gunung Toar, Kamis (23/12/2021). Hanya beberapa ratus meter dari ruas jalan lintas Teluk Kuantan-Gunung Toar.
Ketika sampai di kediaman Murni, betapa terkejutnya Marwan Yohanis melihat kondisi rumah yang di tempatinya. Di lokasi, terlihat KUA Gunung Toar Yasri SAg bersama beberapa orang warga yang tengah memasang patok untuk pembangunan pondasi rumah Murni.
"Pak KUA, ini rumahnya. Mana orangnya," tanya Marwan pada KUA Gunung Toar Yasri SAg.
Yasri lalu memanggil ibu Murni yang berada di lokasi itu. Murni menjelaskan, kalau rumah yang ditempatinya bersama enam orang anaknya dan satu orang menantunya, merupakan peninggalan kedua orangtuanya yang sudah wafat.
Sudah bertahun-tahun ia tinggal di rumah yang sudah mulai reot itu. Sejak 2004 lalu, ia bersama suami dan anak-anaknya sudah tinggal di rumah itu. Mereka tidak memiliki dana untuk memperbaiki apalagi membangun baru.
Murni hanya bekerja sebagai pengasuh anak tetangga. Sementara suaminya, buruh di salah satu pabrik kelapa sawit di Kuansing.
Mendengar cerita itu, Marwan Yohanis secara spontan memberikan bantuan pembangunan rumah Murni pada KUA Gunung Toar Yasri yang menjadi pengelola pembangunan rumah Murni.
"Benar-benar miris saya melihatnya. Mengapa ini bisa terlupakan. Sementara banyak program pemerintah untuk ini," kata Marwan.
Marwan berharap, pembangunan rumah Murni yang lebih layak bisa secepatnya selesai. Menghimbau para dermawan untuk sama-sama ikut membantu.
Pembangunan rumah Murni, sambung Yasri atas inisiatif warga dengan mengumpulkan infak, sedekah dan sumbangan warga yang merasa prihatin. Sampai hari ini sudah terkumpul dana sekitar Rp10 juta.
Sementara untuk pembangunan rumah Murni yang di bangun ukuran 6x6 meter membutuhkan dana Rp50 jutaan.
Laporan: Desriandi Candra (Telukkuantan)
Editor: Erwan Sani