TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO)- Partai Amanat Nasional (PAN) Kuansing terus merapatkan barisan dalam memenangkan pilkada Kuansing 9 Desember mendatang.
Bagi PAN Kuansing, pilkada 2020 pertaruhan besar bagi PAN Kuansing maupun PAN Riau. Bahkan bagi PAN merupakan "pertarungan" hidup mati.
Ini di tegaskan Ketua DPD PAN Kuansing Komperensi SP MSI dalam rapat koordinasi dan konsolidasi partai PAN di kantor DPD PAN Kuansing, Ahad (22/11/2020). Pertemuan itu dihadiri seluruh kader dan fungsionaris PAN Kuansing.
Komperensi SP MSi menyebutkan di tengah waktu yang tinggal tiga minggu ke depan, semua kader harus bergerak meyakinkan masyarakat untuk merebut suara masyarakat. Namun diakuinya, justeru masih ada kader PAN Kuansing sendiri yang "bermuka dua dan kaki tiga".
Sebagai ketua partai dan calon, dirinya sudah mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan mereka dari PAN. Ia tidak ingin kader PAN Kuansing setengah-setengah. Karena hidup dan mati PAN di 2024. Langkah ini dilakukan agar PAN tidak tercemar dari sikap dan perilaku kader yang seperti itu.
Menurutnya, ini adalah kali pertama PAN mengusung kader sendiri. Karena itu ia meminta bersama-sama membesarkan PAN, memenangkan paslon H Halim-Komperensi SP MSi.
Kader-kader dan simpatisan PAN yang ada di desa-desa berjuanglah untuk PAN dan Halim-Komperensi. "Berjuanglah secara maksimal karena hasilnya akan terlihat setelah memenangkan pilkada ini", kata Komperensi.
Apalagi waktu pilkada tinggal 16 hari lagi. Kader jangan patah semangat. Karena kita berjuang untuk membesarkan partai. Kalau lah semua kader bergerak meyakinkan masyarakat, mencari suara , maka PAN akan menang di Pilkada ini.
Selain itu, ia meminta fraksi PAN di DPRD Kuansing mendukung perjuangan ini secara maksimal.
Sementara Ketua MPW PAN Kuansing, Saprianto menyebutkan, kader PAN adalah pejuang dan tidak ingin dipecundangi. Waktu yang tinggal 16 hari lagi, semua kader wajib mengeluarkan tenaga untuk memenangkan pilkada ini, mengantarkan kader terbaik PAN yang juga Ketua DPD PAN Kabupaten Komperensi SP MSi menjadi wakil bupati
PAN harus menjadi partai terdepan nantinya. bersama H Halim, Komperensi bersama PAN akan mewujudkan masyarakat Kuansing yang sejahtera.
Karena itu, apa pun harus dilakukan untuk memenangkan pilkada ini. Rapat koordinasi dan konsolidasi ini, harus diikuti sungguh-sungguh oleh kader. Karena PAN adalah garda terdepan perjuangan H Halim-Komperensi (HK).
Calon Bupati, H Halim yang diundang dalam pertemuan itu menyatakan komitmennya jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Kuansing, membesarkan PAN. Bahkan dia akan memfungsikan Komperensi SP MSi sebagai wakil bupati. Komitmen itu sudah disampaikan pada DPW dan DPP PAN.
Ia maju bukan untuk mencari apa-apa, tapi berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Kuansing. Komperensi akan diberdayakan sesuai fungsinya.
Dalam Pilkada ini, PDI P dan PAN harus berlomba-lomba mendapatkan suara terbanyak masyarakat. Begitu juga dengan partai pendukung lainnya. H Halim yakin dengan bersama-sama akan mampu memenangkan pilkada ini.
Sekretaris DPW PAN Riau, Tengku Zulmizan Assegaff, tegas mengatakan PAN tidak butuh kader kaleng-kaleng, bermuka dua dan berkaki dua. Orang seperti itu lebih baik mundur dari PAN.
Dalam Pilkada sekarang, semua kader harus siap siaga. Komperensi pernah duduk dua periode di DPRD Kuansing dan satu periode di DPRD Riau. Komperensi pun bukan sembarangan memilih H Halim. Begitu juga H Halim juga tak akan maju bila tidak berpasangan dengan Komperensi. Begitu juga dengan partai, bukan mudah melepaskan Komperensi sebagai kader dan kader perempuan yang langkah bagi partai.
Karena itu, pilkada kali ini di Kuansing pertaruhan besar bagi PAN, hidup mati bagi PAN di masa akan datang. Karenanya, tak ada tawar menawar lagi, kader PAN harus bergerak menangkan pasangan ini.
Laporan: Desriandri Chandra (Telukkuantan)
Editor: E Sulaiman