PETI Ancam Kelangsungan Obyek Wisata Batang Koban

Kuantan Singingi | Rabu, 22 Januari 2020 - 09:41 WIB

KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) -- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kuansing, Dr Indra Suandy ST MSi menegaskan, aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang diduga gunakan mesin dongfeng berdampak buruk terhadap kelangsungan obyek wisata alam di Kabupaten Kuantan Singingi.

Seperti halnya obyek wisata Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban, Hulu Kuantan. Dengan kondisi air yang keruh, diyakin Kepala Disbudpar Indra Suandy, tentu membuat buruk pemandangan sepanjang akses menuju obyek tersebut.


"Kalau dongfeng. Dongfeng berpengaruh terhadap obyek wisata alam kita. Seperti Air Terjun Batang Koban. Tentu air sepanjang akses ke situ jadi keruh," kata Kadisbudpar Kuansing Indra Suandy kepada Riau Pos di Telukkuantan, Senin (20/1).

Ia berharap, sepanjang akses yang melewati Sungai Kuantan menuju air terjun itu hendaknya jernih. Airnya bersih. "Kalau dapat jalan menuju obyek wisata itu airnya bersih," harapnya.

Karena itu, ia menginginkan ada solusi agar aktivitas PETI di hulu Sungai Kuantan bisa steril dari pencemaran lingkungan. Salah satu cara yang bisa dilakukan, menurutnya, Pemprov Riau besama Pemprov Sumbar bisa memfasilitasi pertemuan antara Kuansing dengan Sijunjung.

"Perlu koordinasi untuk itu. Karena kabarnya, PETI itu banyak dilakukan di wilayah perbatasan. Makanya, ini perlu duduk bersama kita," ujar Indra yang menawarkan solusinya.

Apalagi obyek wisata air terjun Batang Koban ini mempunyai daya tarik tersendiri.(jps)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook