TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Kabar tidak sedap datang dari dunia kesehatan di Kabupaten Kuantan Singingi. Pasalnya, sejak Februari hingga Oktober ini, para Aparatur Sipil Negara (ASN) tak kunjung menerima haknya. Berupa honor dari BPJS Kesehatan.
"Biasanya ada. Tapi dari Februari hingga sekarang belum ada kami terima honor BPJS itu. Sudah sembilan bulan itu belum diterima," kata salah seorang ASN RSUD Kuansing yang enggan disebutkan namanya kepada Riau Pos, Rabu (16/10).
Sementara, transfer dana dari BPJS, katanya, sudah ada. Namun besaran jumlah transfer tak diketahuinya. "Kok sampai sekarang belum dibayar," tanya ASN itu lagi. Dan Ia bersama para ASN lainnya siap mengambil langkah protes jika hak mereka itu tidak dibayarkan segera.
Sementara itu, Direktur RSUD Kuansing dr Fahdiansyah SpOG yang dikonfirmasi soal honor PNS yang belum dibayar sejak Februari itu, menjelaskan penyebab belum dibayarnya honor tersebut, karena klaim BPJS baru sampai untuk April dan tahap 1 Mei.
"Itu operasional untuk obat dan bahan habis pakai yang kita save dulu," katanya.
Disampaikannya, honorer untuk Dewan Pertimbangan Medik (DPM) akan dibayarkan. "Untuk DPM. Beberapa hari ini akan kita bayarkan untuk Februari hingga April," katanya.
Dan ke depan, menurut pria yang disapa Ukup ini ada jalan untuk mencari dana talangan melalui kerja sama dengan beberapa Bank BUMN yang ditunjuk sesuai instruksi Presiden RI agar honor BPJS itu dibayar tepat waktu.
"Kalau regulasi siap, Insya Allah bisa kita bayarkan sampai bulan berjalan. Kita itu tergantung dengan BPJS. Karena lebih dari 90 persen pasien kita itu BPJS," sebutnya.
Bahkan pada tahun 2018 lalu, 4 bulan terakhir tidak dibayar di tahun berjalan. "Dan baru dibayarkan BPJS bulan April 2019 lalu. Kita khawatir. Kalau situasi macam kini terus ada, stok obat bisa kosong. Mudah-mudahan pimpinan bisa terima usulan yang kita tawarkan," jelas Fahdiansyah.
Laporan: Juprison
Editod: E Sulaiman