TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Sudah dua gelanggang pacu jalur dilakoni jalur Siligi Biso Pulau Kiambang DLH Kuansing, namun belum sekalipun mendapatkan hasil yang memuaskan.

Jalur kebanggaan masyarakat Sampurago, Kecamatan Hulu Kuantan ini selalu terhenti di hari pertama. Padahal, jalur ini merupakan salah satu jalur andalan Kecamatan Hulu Kuantan. Terbukti, sejak turun mandi tahun 2019, Siligi Biso Pulau Kiambang DLH Kuansing masuk dalam 10 besar di beberapa gelanggang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuansing, Deflides Gusni kepada Riau Pos, Selasa (11/7) menyebutkan, sebagai sponsor, pihaknya terus akan memberi motivasi kepada anak pacu.

‘’Masih banyak gelanggang yang akan dihadapi. Kita fokus ke gelanggang Teluk Bayur di Gunung. Semoga dengan durasi latihan yang tinggi ini, kita bisa kembali berprestasi. Ada tiga gelanggang lagi yang akan kita hadapi. Saya yakin, dengan kekompakan anak pacu dan masyarakat, jalur ini akan mendapatkan hasil yang diharapkan,’’ kata Deflides Gusni.

Deflides Gusni membeberkan, kehadiran DLH Kuansing dalam mensponsori salah satu jalur di Kuansing tidak terlepas dari bentuk dukungan DLH Kuansing dalam menyukseskan pacu jalur yang menjadi budaya Kuansing.

‘’Budaya pacu jalur ini harus terus dilestarikan. Caranya, dengan bentuk dukungan ini. Kita jadikan pesta rakyat Kuansing ini menjadi pariwisata yang bergema hingga manca negara,’’ harap Deflides yang juga pernah menjabat sebagai Camat Singingi ini.

Kepala Desa Sampurago, Muryasdi menyampaikan ucapan terima kasih kepada DLH Kuansing yang sudah bersedia menjadi sponsor jalur Siligi Biso.

‘’Ini sangat membantu masyarakat dan anak pacu. Terutama masalah biaya untuk menghadapi beberapa gelanggang ke depan. Sebab, biaya pacu jalur di setiap gelanggang cukup besar. Nah, dengan adanya sponsor, akan meringankan beban pengurus jalur,’’ kata Muryadi.(yas)