Perampok Bersenpi Beraksi di Kuansing Rp300 Juta Dibawa Kabur

Kuantan Singingi | Selasa, 07 Januari 2020 - 09:30 WIB

Perampok Bersenpi Beraksi di Kuansing Rp300 Juta Dibawa Kabur

BAGIKAN



BACA JUGA


TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Aksi perampokan menggunakan senjata api (senpi) kembali terjadi di Kuantan Singingi (Kuansing). Kali ini yang jadi sasaran sebuah minimarket Perdana Joe Mart di Desa Air Mas, Kecamatan Singingi. Peristiwa itu terjadi  Senin (6/1) dini hari sekitar pukul 02.40 WIB. 

Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. "Iya, ada aksi pe­rampokan," ujar Henky yang sedang melaksanakan sertijab sejumlah personel Polres Kuansing.


Henky menjelaskan aksi kawanan rampok diduga berjumlah enam orang itu terekam CCTV. Dua perampok terekam membawa senjata yang diduga senpi. Korbannya adalah pemilik Perdana Joe Mart, Joko Sutejo (32). Disampaikan Henky, pelaku menggunakan jaket hitam, mantel, dan masker penutup mulut, helm dan ada yang memakai topi warna hitam. "Para pelaku berbadan tegap diduga berjumlah 6 orang." ujar Henky.

Sementara Kasat Reskrim AKP Andi Cakra mengatakan, kawanan perampok itu membawa kabur uang senilai Rp300 juta dan 30 gram emas. "Mereka menggunakan tiga sepeda motor. Informasinya semua membawa senpi," ungkap Andi Cakra kepada wartawan, Senin (6/1).

Informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian, dini hari itu pelayan toko minimarket Joko dan Suryadi duduk di teras samping rumah. Saat itu kondisi minimarket dalam keadaan sepi. 

Tiba-tiba datang para pelaku menggunakan tiga sepeda motor berboncengan. Salah seorang pelaku mendatangi Suryadi dan Joko dengan menodongkan senpi.

Dikatakan Andi Cakra, setelah menodongkan senjata, tiga perampok meminta pelayan toko menunjukkan rumah pemilik minimarket Joko Sutejo (32), di mana rumahnya berada di samping minimarket. Sementara tiga pelaku lainnya, menunggu di luar.

"Setelah berhasil masuk ke rumah Joko Sutejo, kemudian para pelaku mengancam penghuni rumah menggunakan senpi. Saat itu di dalam rumah ada enam orang. Mereka lalu menyekapnya di dalam rumah di bawah ancaman senjata api," beber Andi.

Tidak lama kemudian, tiga pelaku lainnya yang di luar masuk ke rumah dan menjumpai korban. Lalu mereka meminta korban membuka brankas. Alhasil, perampok berhasil menggasak uang tunai sekitar Rp300 juta dan perhiasan emas.

"Itu menurut pengakuan korban," ucap Andi.

Selanjutnya, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi. Untuk kepentingan penyelidikan, rumah korban dipasangi garis polisi. Dikatakan para pelaku diduga "pemain lama" yang sudah biasa melakukan aksi ini. Kawanan perampok ini diduga pelaku lintas provinsi.  "Iya, diduga pelaku dari luar Riau. Saat ini kami sedang selidiki apakah pelaku ini ada hubungannya dengan curas (pencurian dengan kekerasan, red) sebelumnya," ungkapnya.

Selama 2019, 

Pencurian Terbanyak

Selama tahun 2019, Polres Kuansing telah menangani sebanyak 36 kasus pencurian dengan pemberatan (curat). Sedangkan pencurian dengan kekerasan alias curas ada sebanyak 3 kali. "Kalau untuk curat, dari 36 kasus. Itu tuntas diselesaikan sebanyak 23 kasus. Tapi kalau curas, dari tiga kasus, belum selesai seluruhnya," sebut Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto.

Namun bagi kasus curat dan curat yang belum selesai di tahun 2019, dipastikan Henky, akan diprioritaskan penyelesaiannya di tahun 2020 ini. 

"Secara keseluruhan. Kasus pencurian banyak terjadi selama 2019 di Kuansing. Bila dibandingkan dengan tindak pidana umum lainnya," demikian disampaikannya.(jps)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook