TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Penjagaan di perbatasan Kuansing-Sumatera Barat (Sumbar) berakhir, Senin (2/11/2020). Selain doa bersama, para personil gabungan juga melakukan olahraga seperti push up.
Kepala Pos Penjagaan Perbatasan Kuansing- Sumbar Drs Jevrian Apriady MSi kepada RiauPos.co, Senin (2/11/2020) mengatakan, penjagaan ditutup pada pukul 09:00 WIB.
"Iya. Ini cara kami menjaga kekompakan. Kegiatan terakhir kami adalah olahraga bersama. Ini tujuanya, selain kebugaran, juga untuk menghindari virus. Dengan memperbanyak olahraga, kita akan terhindar dari penyakit," kata Jevrian.
Dengan berakhirnya penjagaan di perbatasan Kuansing-Sumbar tersebut, Jevrian berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan jika ke luar rumah.
"Meskipun tidak ada lagi penjagaan, kami berharap para pengendara tetap mengacu kepada protokol kesehatan. Ini untuk kebaikan bersama," kata Jevrian.
Selama penjagaan diperbatasan, Jevrian membeberkan beberapa kendala yang dihadapi. Mulai dari memaksa pengendara putar balik, hingga kucing-kucingan dengan pengendara saat jam istirahat.
"Yang agak susah, saat kita lagi istrahat makan dan salat. Disini kita tidak bisa berbuat banyak. Sebab, setiap hari itu, hampir 500 orang yang akan kita periksa," beber Jevrian.
Dalam pemeriksaan selama ini, lanjut Jevrian, tim gabungan masih menemukan adanya ASN yang berani ke luar kota. Padahal bupati Kuansing sudah mengeluarkan imbauan.
"Ada 7 ASN yang kami periksa. Sebagian mereka tidak mengantongi surat izin dari pimpinanya. Nah, ini kami tindak dan sudah kami laporkan. Mereka kami suruh pulang ke daerah asal. Nah, bagi yang ada izin dari pimpinan, kami silahkan jalan," kata Jevrian.
Laporan: Mardias Chan (Telukkuantan)
Editor: E Sulaiman