DEMONSTRASI

Mahasiswa Tuntut Kepastian Kasus Dugaan Ijazah Palsu Wabup Kuansing

Kuantan Singingi | Selasa, 01 September 2020 - 00:58 WIB

Mahasiswa Tuntut Kepastian Kasus Dugaan Ijazah Palsu Wabup Kuansing
Perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kuansing melakukan aksi unjuk rasa menuntut penuntasan kasus ijazah palsu yang diduga digunakan oknum pejabat Kuansing di depan pintu gerbang Mapolres Kuansing, Senin (31/8/2020). (JUPRISON/RIAUPOS.CO)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Puluhan mahasiswa Universitas Islam Kuantan Singingi (Uniks) dan Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kuansing menggelar aksi demonstrasi terkait penggunaan ijazah palsu paket C yang diduga digunakan oknum pejabat di Pemkab Kuansing, Senin (31/8/2020).

Sekitar pukul 10.30 WIB, para mahasiswa ini menuntut keadilan terhadap oknum Wabup Kuansing yang diduga menggunakan ijazah palsu tersebut supaya diusut oleh aparat kepolisian agar ada kepastian hukum, sehingga masyarakat tidak bertanya lagi ke depan. Maka, mereka mendatangi Polres Kuansing.


Selanjutnya, para mahasiswa juga mendatangi DPRD Kuansing. Mereka mendesak DPRD Kuansing untuk membentuk pansus guna mengusut persoalan dugaan ijazah palsu tersebut. Aksi ini dilakukan, kata Edo, perwakilan mahasiswa dari Umri, agar ada kepastian terhadap persoalan tersebut. Sebab ini menyangkut kepastian pendidikan seorang pejabat publik.

"Kami hanya ingin pihak kepolisian tidak tebang pilih atas kasus ini. Harus diusut sampai tuntas. Supaya ada kepastian hukum," tegas Edo.

Aksi tersebut berjalan dengan aman, baik dan damai. "Bagaimana kasus tersebut bisa dituntaskan lewat jalur hukum. Ini sudah tugas kami sebagai mahasiswa melakukan kontrol sosial dan kami perlu pemimpin yang jelas pendidikannya untuk Calon Bupati Kabupaten Kuantan Singingi ke depan," tegas Jubir Mahasiwa tersebut, Boby.

Tuntutan aliansi mahasiswa Kuansing langsung diterima secara tertulis oleh DPRD Kuansing melalui Wakil ketua DPRD Zulhendri dan menyampaikan akan membahas dan mempelajari tuntutan mahasiswa.

"Tuntutan ini akan segera kami proses. Dan saya akan diskusikan dengan pimpinan yang lain. Akan kita tindaklanjuti nantinya," kata Zulhendri didampingi Ketua Komisi II Muslim, Dr Adam SH MH, Jonson, Endri Yupet, Sastra, Azrori Analke dan Darmizar serta wakil rakyat lainnya.

Sedangkan Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto melalui Kasat Sabhara Polres AKP Eddy Renhar kepada massa aksi menyampaikan, bahwa pihaknya akan menyampaikan tuntutan mahasiswa ini kepada Kapolres Kuansing.

"Kami akan menyampaikan tuntutan adik-adik mahasiswa ini kepada Bapak Kapolres," jelasnya singkat.

Sementara itu, Wabup Kuansing H Halim yang dikonfirmasi wartawan terpisah, Senin kemarin, terkait aksi demo soal dugaan ijazah palsu tersebut enggan menanggapinya. Ia mempersilahkan supaya ditanyakan langsung kepada pihak berwenang.

"Silahkan tanya saja sama pihak berwajib," jawab Halim singkat.

Laporan: Juprison (Telukkuantan)
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook