PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Kuansing dalam waktu dekat segera menyurati Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif RI, terkait pelaksanaan iven pacu jalur yang seharusnya dilaksanakan pada Agustus setiap tahunnya.
Pelaksanaan pacu jalur tahun 2020 ini mendapat banyak reaksi dari berbagai pihak. Sebab, pelaksanaan pacu jalur yang mendatangkan ratusan ribu orang tersebut akan digelar saat pandemi Covid-19.
Apalagi pegelaran pacu jalur itu sudah mendapat angin segar dari Gubernur Riau saat video conference dengan Bupati Kuansing beberapa waktu lalu. Dalam video conference itu, Gubernur Riau mempersilahkan Kuansing untuk melaksanakan pacu jalur, namun harus mengikuti protokol kesehatan.
Menanggapi banyaknya reaksi dari berbagai pihak, Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi melalui Sekda Kuansing Dr H Dianto Mampanini SE MT saat dihubungi Riau Pos, Ahad (31/5) mengakui bahwa banyak warga yang menolak pelaksanaan pacu jalur tersebut.
“Iya. Pemkab segera melayangkan surat kepada Kementrian Pariwisata tentang kondisi terkini Kuansing. Nah, kita tentu minta juga arahan dari kementrian. Pak gubernur sebetulnya sudah menyerahkan kepada kabupaten. Nah, inilah yang akan dibahas bersama pihak terkait nantinya,” kata Dianto.
Dianto menambahkan, dalam waktu dua hari kedepan, pemkab Kuansing akan mengadakan rapat bersama pihak terkait membahas pemberlakuan new normal dan juga memutuskan apakah pelaksanaan pacu jalur diadakan atau tidak.
“Nanti kita kabari setelah selesai rapat. Bisa saja diundur bulannya, atau ditiadakan untuk tahun ini. Seperti saran dari IKKS Pekanbaru. Ini tentu menjadi pertimbangan. Sebab menyangkut kemaslahatan umat,” kata Dianto.
Sebelumnya, IKKS Pekanbaru meminta Pemkab Kuansing untuk menunda pelaksanaan pacu jalur pada bulan Agustus. Hal itu disampaikan ketua IKKS Pekanbaru, Taswin Yacob saat rapat Halal bi Halal yang dilaksanakan secara virtual belum lama ini.
“Yang ditakutkan, kalau pacu jalur tetap dilaksanakan saat pandemi akan menambah masalah baru bagi masyarakat kita. Tentu Pemkab tidak bisa mengontrol pengunjung yang datang ke Kuansing. Apalagi pedagang yang datang dari Sumbar,” kata Taswin.
Taswin mengingatkan Pemkab Kuansing supaya berhati-hati dalam menentukan sikap terhadap pelaksanakan iven pacu jalur. Sebab, meskipun akan mengacu pada protokol kesehatan, resiko masuknya virus ke Kuansing sangat tinggi dengan hadirnya pengunjung dari luar daerah.
“Kita bersyukur Kuansing masih dalam zona hijau. Nah, ini harus kita jaga bersama. Namun, kalau seandainya virus ini mereda dalam beberapa bulan kedepan, bisa saja kita laksanakan. Bisa saja saat ulang tahun kabupaten pada Oktober mendatang,” saran Taswin.(adv)