PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Seorang bocah berinial AY, di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak menjadi korban penculikan. Anak laki-laki berusia lima tahun itu tewas secara mengenaskan ditangan pelaku, lantaran uang tebusan yang minta sebesar Rp300 juta tidak dikabulkan orang tua korban.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto membenarkan adanya penculikan dan pembunuhan anak di bawah umur itu. Dia menyebutkan, kejadian itu diketahui setelah ayah korban, Roffi yang tengah berada di Pekanbaru, menerima pesan singkat dari pelaku, Jumat (28/12) sekitar pukul 19.00 WIB.
“Roffi menerima pesan singkat, isinya bahawa anaknya di tangan pelaku dan mengancam serta meminta uang tebusan sebesar Rp300 juta,” ujar Sunarto, Ahad (30/12) siang.
Usai menerima pesan singkat itu, lanjut Sunarto, lelaki berusia 38 tahun langsung menghubungi adik kandungnya Abdul Mukti di Perawang. Mengingat bocah lima tahun itu sebelumnya dititipkan di sana, namun setelah dicari korban tidak ditemukan.
Ditambahkan mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara ini, Abdul Mukti juga menerima telepon dari pelaku yang bernada ancaman dan meminta uang tebusan jika ingin korban selamat.
“Dilakukan pengecekan, ternyata nomor handphone yang menghubungi paman dan mengirim pesan singkat ke orangtua korban sama,” paparnya.
Selanjutnya sambung Sunarto, orangtua korban melaporkan kasus penculikan terhadap buah hatinya di Polsek Tualang. Atas laporan itu, katanya, Tim Opsnal Polres Siak dan Polsek Tualang melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi bahwa korban dibonceng pelaku menggunakan sepeda motor di Jalan Cendrawasi, Kampung Perawang Barat. “Korban diculik pelaku ketika tengah bermain di depan rumah neneknya,” tambah Kabid Humas Polda Riau.
Selang beberapa jam kemudian, pelaku berhasil diringkus di depan Hotel Erine Jalan M Yamin, Kelurahan Perawang. Tersangka bernama Muhammad Sidik (19), warga Perumahan Griya Permai, Kampung Pinang Sebatang Barat. Diketahui pelaku memiliki hubungan saudara dengan korban.
“Pelakunya berinisial MS (19), sudah kita tangkap,” jelasnya.
Menurut pengakuan tersangka, bocah lima tahun tersebut dibunuh dan dibuang di Jalan Cendrawasih, Kampung Perawang Barat. Hasil pengecekan di lokasi, petugas mendapati sesosok mayat tanpa busana dengan kondisi tangan, kaki dan leher terikat.
“Leher dan tangan terikat dengan baju korban. Kaki korban diikat dengan celana, sedangkan posisi setengah badan telungkup dari bagian pinggang ke kepala tertimbun tanah kuning,” imbuhnya.
Saat ini disampaikan Sunarto, tersangka tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui motif penculikan dan pembunuhan anak di bawah umur tersebut. Sementara, korban dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan otopsi. “Tersangka tengah menjalani proses pemeriksaan,” pungkas Sunarto.
Di tempat terpisah, Kasatreskrim Polres Siak AKP Faisal Ramzani SH SIK mengatakan setelah diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya dan menunjukkan di mana anak tersebut disembunyikan. Kemudian mengatakan bahwa anak yang diculik disembunyikan di Jalan Pipa dekat semak- semak. Kemudian tim melakukan pencarian dan pada saat dilakukan pencarian korban sudah tidak bernyawa dalam posisi telungkup kepala tertimbun tanah tangan dan kaki dalam keadaan terikat.
“Jadi pelaku merasa sakit hati dengan paman korban atas nama Asril alias Doyok, karena bantuan untuk nikahan tersangka terlalu sedikit, dan pelaku sering dimarahi dan dihina dengan sebutan bodoh oleh paman korban. Sehingga tersangka berinisiatif menculik korban sebagai upaya menarik perhatian ayah korban dan paman korban,” ungkap Kasatreskrim Polres Siak AKP Faisal Ramzani SH SIK.
Pada saat diculik dan diikat korban sempat berteriak, lalu korban dicekik hingga lemas. Masih menurut Kasatreskrim, menjelang Salat Isya, korban sempat ditinggal, lalu pelaku kembali lagi tengah malam, menemukan kondisi korban sudah tidak bernapas. Lalu pelaku menimbun dengan tanah lumpur. Hingga akhirnya ditemukan keesokan harinya.(rir/egp)