PEKANBARU (RP)- Pemerintah Finlandia menanamkan investasi yang dengan nilai mencapai 4 juta Euro. Investasi dilakukan dalam pengembangan bio energi, sebagai energi baru dan terbarukan di Riau.
Saat ini ada lima paket yang dilaksanakan Pemerintah Finlandia untuk dua provinsi di Indonesia.
Lima paket berada di Provinsi Riau dan satu paket di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Hal ini dijelaskan Ambassador to Finlandia for Indonesia (Duta Besar Finlandia untuk Indonesia), HE Kai Sauer dalam jumpa pers usai mengghadiri ‘’Energy and Environment Patnership (EEP) Indonesia Annual Forum Pertama di Provinsi Riau’’, Selasa (30/10) di Hotel Pangeran Pekanbaru.
Kai Sauer yang didampingi asistennya, Kai-kai menjelaskan, dana sebesar 4 juta Euro memang diperuntukan bagi dua provinsi di Indonesia. Kegiatan ini sudah berjalan, hingga sekarang sudah mencapai hampir 40 persen.
Dipilihnya Indonesia (Riau dan Kalteng) sebagai daerah untuk pengembangan bio energi, karena pasokan bahan baku untuk pengembangan energi baru dan terbarukan ini sangat memadai.
Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan sebelum ditetapkan proyek tersebut untuk Riau dan Kalteng. Lima proyek yang dijalankan sekarang berasal dari hasil seleksi dari 50 proposal kegiatan yang diusulkan ke EEP Indonesia.
Sementara di tahun 2013, ada sekitar 15 paket proyek lanjutan yang akan dilaksanakan di dua provinsi ini.
Pertemuan ini dihadiri langsung Direktur Bio Energi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Maritje Hutaea, Kepala Balitbang Riau Prof Dr Ir H Tengku Dahril MSc mewakili Gubernur Riau, dan Kepala Dinas Perkebunan Riau Drs H Zulher MS sebagai pembicara dalam pertemuan itu.
Maritje menjelaskan, ‘’Energy and Environmental Partnership’’ (EEP) merupakan program kerja sama bilateral Pemerintah Finlandia (Kementrian Luar Negeri Finlandia-The Ministry for Foreign Affairs of Finland, MFA) dan Pemerintah Indonesia (Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral).
EEP merupakan program pendanaan dalam rangka mempromosikan energi terbarukan, efisiensi energi dan investasi teknologi energi bersih, yang dikhususkan pada pengembangan potensi bio energi (produksi energi dari bahan bakar nabati dan limbah pertanian) yang ada di Provinsi Riau dan Kalimantan Tengah.
Hingga September 2012 ini, EEP Indonesia telah menyalurkan dana sebesar 590.000 Euro untuk lima proyek.
Pertama, feasibility study yang meliputi creating biogas from sago strach industry’s waste water and biomass, yang dilaksanakan oleh Sarasa Biomass dan berlokasi di Provinsi Riau.
Kedua, comprehensive commercial bioenergy solutions from palm oil waste streams at small and large-scale processing facilities in Riau Province, Indonesia, yang dilaksanakan oleh PT STC Indonesia dan berlokasi di Provinsi Riau.
Ketiga, cow manure yang meliputi sustainable and green energy development to support economy and community welfare in Suka Maju Women’s Group, Teluk Meranti Provinsi Riau yang dilaksanakan oleh Institute Social and Economic Change (ISEC) dan berlokasi di Provinsi Riau.
Keempat, cow manure conversion into biogas for energy in Riau yang dilaksanakan oleh Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL) dan berlokasi di Provinsi Riau.
Kelima, reducing deforestation and GHG Emission with biomass stove and fuel as alternative energy for community yang dilaksanakan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia, berlokasi di Kalimantan Tengah.(dac)