JAKARTA (RP) - Grup Bakrie tergiur potensi bisnis di industry tv berbayar (pay TV). PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), perusahaan yang membawahi lini bisnis media di kelompok usaha itu menyiapkan dana investasi sebesar USD 150 juta untuk merealisasikan niatnya dan ditargetkan mulai beroperasi pertengahan 2013.
Direktur Keuangan VIVA, David Sidjabat, mengatakan pihaknya saat ini sedang persiapan untuk masuk ke bisnis pay tv itu dengan dua opsi antara membentuk perusahaan baru atau menyisipkan di lini bisnis yang ada. VIVA saat ini sudah memiliki dua stasiun tv yaitu TVOne dan ANTV.
"Tapi memang idealnya punya entitas bisnis tersendiri yaitu bikin perusahaan tersendiri (Perseroan Terbatas). Teknisnya belum bisa kami sebutkan karena ini terkait strategi juga," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/10).
Dana yang dianggarkan untuk investasi itu, kata David, senilai USD 150 juta. Teknologi yang digunakan rencananya menggunakan satelit. Bisnis barunya itu akan menggunakan brand VivaSky.
"Insya Allah semester pertama tahun depan, dimana total modal USD 150 juta secara bertahap selama tiga tahun," kata Presiden Direktur VIVA, Erick Tohir.
Sekitar 50 persen dari investasi tersebut, kata Erick, akan diambil dari kas internal perusahaan. Sisanya dari instrumen keuangan lain seperti pinjaman bank ataupun penerbitan obligasi. Belum bisa dipastikan karena masih mengkaji penggalian dana paling potensial dari dua kemungkinan tersebut.
Erick menilai bahwa ceruk pasar di tv berbayar sangat besar mencapai 40 juta pelanggan potensial. Sampai saat ini, dari beberapa tv berbayar yang sudah eksis, penetrasinya baru mencapai 3 juta pelanggan. "Pangsa pasarnya masih terbuka," ucapnya.
Dalam tiga tahun VivaSky ditargetkan sudah dapat meraup laba bersih. "Target kami dalam tiga tahun laporan keuangan sudah menjadi biru karena bisnis tv ini membutuhkan modal yang besar," ungkapnya.
Presiden Komisaris VIVA, Anindya Bakrie, mengatakan bahwa keinginan masuk ke tv berbayar sebagai upaya memperbanyak pilihan kepada konsumen. Pihaknya mencoba menawarkan konten berbeda dari televisi berbayar Indonesia, terutama olahraga.
Media grup Bakrie ini cukup percaya diri atas kehadirannya nanti karena sudah mengantongi lisensi hak siar Piala Dunia 2014. Selain itu pihaknya juga masih memegang hak siar Indonesia Super Leage (ISL).(gen)