Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marrio-kisaz@riaupos.co
Perkembangan badan usaha milik daerah (BUMD) Riau terus memperlihatkan progres positif. Dari tujuh BUMD yang dimiliki Pemerintah Provinsi Riau, sudah diperoleh sumbangsih deviden sebesar Rp137 miliar lebih.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Administrasi Ekonomi Setdaprov Riau Irhas Irfan kepada Riau Pos, Senin (30/7) di Kantor Gubernur Riau. Dia menegaskan bahwa evaluasi terus dilakukan.
Ini dilakukan untuk melihat capaian yang telah diperoleh dalam menggali core bussiness-nya.
‘’Dari evaluasi yang kita lakukan, umumnya BUMD kita masih sehat, meskipun masih ada yang perlu mendapatkan perhatian ekstra,’’ ujar Irhas.
Menurutnya, dari tujuh BUMD itu, hanya 1 BUMD yang masih perlu dilakukan pembenahan, yakni PT Riau Air.
Pihaknya, juga masih melakukan penyertaan modal bagi PT RAL Rp2,5 miliar di APBD Perubahan tahun 2011.
Selain Riau Air, Pemprov juga memberikan suntikan dana untuk PT Permodalan Investasi Riau (PIR). Support finansial itu dilakukan karena adanya rencana mereka membangun Riau Power 1, Riau Power 2, Riau Power 3.
‘’Jadi untuk pengembangan itu memerlukan modal usaha, seperti untuk pengaktifan turbin,’’ tegasnya.
Lebih jauh dikatakan Irhas, dari tujuh BUMD itu sudah menghasilkan deviden untuk tahun buku 2011 sebesar Rp137,9 miliar lebih. Paling besar, deviden diperoleh oleh Bank Riaukepri yakni sebesar Rp84,3 miliar.
Kemudian disusul PT Bumi Siak Pusako sebesar Rp42,7 miliar, PT Sarana Pembangunan Riau Rp7 miliar, PT Permodalan Ekonomi Rakyat Rp1,6 miliar, PT Pengembangan Investasi Riau Rp1,5 miliar serta PT Sarana Penjaminan Riau Rp105 juta lebih.
Nominal itu diprediksi mengalami peningkatan di tahun 2012. Pasalnya, BUMD yang ada di Riau terus berkembang dari waktu ke waktu.
Hanya saja, dia belum dapat memprediksi beberapa peningkatan deviden yang diperoleh.(muh)