PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -Orangtua mana yang tidak terkejut dan marah saat mendengar kabar jika anak gadisnya telah ternodai alias dicabuli. Begitulah yang dirasakan SR (43) yang mengetahui jika anaknya SA (19) telah dicabuli AL (20) sebanyak dua kali di tempat berbeda.

Kejadian buruk yang menimpa anaknya tersebut baru diketahui SR beberapa hari yang lalu. Saat itu anaknya yang menderita tuna rungu alias tuli itu telah pulang ke rumah. Saat didesak anaknya mengaku telah berhubungan suami istri dengan pacarnya AL (20) sebanyak dua kali. Mendengar hal tersebut, SR bagai disambar petir di siang bolong.

 Tidak terima apa yang telah dilakukan AL terhadap anaknya yang mengalami disabilitas, SR membuat laporan resmi ke pihak Polsek Kota Pekanbaru, Senin (28/12).

Dari laporan tersebut diketahui jika pertama kali AL melakukan hubungan suami istri pada Juli  lalu sekitar pukul 19.30 WIB di salah satu wisma di Jalan Taskurun Kelurahan Wono Rejo Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Terakhir pada Desember 2015 lalu di rumah suadara AL di Jalan Kali Putih Kecamatan Bukit Raya.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarief Hidayat melalui Kasatreskrim Polresta Pekanbaru AKP Bimo Aryanto mengatakan memang ada laporan dugaan pencabulan yang diterima pihaknya.  ‘’Saat ini kami telah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,’’terangnya.

Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap korban. Walaupun nantinya akan didampingi orangtua karena korban diketahui mengalami cacat yakni tunarunggu. ‘’Selain itu kami akan memeriksa saksi-saksi. Itu dilakukan untuk mengumpulkan alat bukti,’’ terangnya.(hsb)