JAKARTA (RP) - Indonesia ternyata makin kaya. Indikatornya adalah data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang menyebut nilai aset negara bertambah cukup pesat.
Direktur Hukum dan Humas Ditjen Kekayaan Negara Purnama T Sianturi mengatakan, inventarisasi aset atau barang milik negara (BMN) per 30 Juni 2011 lalu mencapai Rp1.338,7 triliun. ‘’Naik Rp51,2 triliun dibandingkan posisi 1 Januari 2011,’’ ujarnya melalui siaran pers, Kamis (29/12).
Menurut Purnama, aset negara tersebut terdiri dari persediaan sebesar Rp49,56 triliun, aset tetap sebesar Rp1.265,09 triliun, dan aset lainnya sebesar Rp24,05 triliun. ‘’Aset ini terdapat pada 74 Kementerian/Lembaga,’’ katanya.
Hingga November 2011, sisa satuan kerja (Satker) yang belum dilakukan inventarisasi dan penilaian ada 119 Satker dari target 687. Sebanyak 568 Satker telah selesai dan diharapkan akhir 2011 seluruhnya dapat diinventarisir.
Purnama menambahkan, Hasil Pengelolaan Aset (HPA) oleh Ditjen Kekayaan Negara selama semester I-2011 mencapai Rp556 miliar. Adapun target APBN-P 2011 untuk HPA ditetapkan sebesar Rp965, 69 miliar.
‘’Hingga 28 Desember ini, realisasi HPA telah mencapai Rp993,61 miliar. Hingga akhir tahun, HPA diproyeksi mencapai Rp1,12 triliun karena ada tambahan penerimaan sebesar Rp127 miliar dari konversi piutang menjadi penyertaan modal,’’ terangnya.
Rinciannya adalah, pengelolaan Aset Eks Bank Dalam Likuidasi sebesar Rp170,44 miliar, Pengelolaan aset eks BPPN sebesar Rp307,88 miliar, serta Pengelolaan Aset Eks Kelolaan PT PPA (Persero) yang dikelola langsung oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp400,174 miliar.
Lalu, Pengelolaan aset yang diserahkelolakan ke PT PPA (Persero) sebesar Rp106,113 miliar, Pengelolaan aset lain yaitu aset KKKS, PKP2B, aset barang milik asing, aset rampasan kejaksaan, aset tegahan bea cukai, aset eks INDRA, USAID, ProFi, barang milik kapal tenggelam, aset eks Gratifikasi, dan lain-lain.(owi/kim/izl)