Dahlan-Achmad Bahas Pencetakan 50 Ribu Hektare Sawah Baru

Kriminal | Senin, 30 Juli 2012 - 09:30 WIB

Dahlan-Achmad Bahas Pencetakan 50 Ribu Hektare Sawah Baru
Menteri BUMN Dahlan Iskan melakukan tos dengan Bupati Rokan Hulu Drs H Achmad MSi saat membahas pencetakan sawah baru di kantor Kementerian BUMN, kemarin. (Foto: Humas Rohil)

JAKARTA (RP) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Bupati Rokan Hulu (Rohul) Drs H Achmad MSi bertemu membahas rencana pencetakan 50 ribu hektare sawah baru di Kabupaten Rohul di ruang kerjanya, Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 13 Jakarta, kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Chief Executive Officer (CEO) Riau Pos Group H Makmur Kasim SE MM Ak.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hadirnya Makmur pada kesempatan itu sebagai tindak lanjut janji Dahlan Iskan untuk bertemu Achmad —yang belum terwujud saat dirinya berkunjung ke Riau awal Juli lalu— karena padatnya jadwal sang menteri.

Saat itu, Dahlan meminta Makmur mempertemukannya dengan Achmad pada kesempatan lain.

Hadir juga dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Rokan Hulu Ir Sri Hardono dan Kabag Humas Setdakab Rokan Hulu Irwandi S Sos.

Achmad dalam pertemuan tersebut menyampaikan kepada Dahlan bahwa dirinya telah menyurati Menteri BUMN pada April lalu mengenai rencana pencetakan sawah baru ini. Hanya saja, Achmad tidak bisa memastikan apakah surat tersebut sudah diterima atau tidak.

Dahlan yang dengan gaya khasnya bertindak cepat, langsung menyatakan tertarik setelah membaca surat yang disodorkan Achmad yang lengkap dengan peta lokasi yang bakal dijadikan lahan sawah baru di Kabupaten Rokan Hulu. ‘’OK Pak, OK, saya tertarik,’’ katanya.

Mantan Dirut PLN ini pun langsung membuka laptop-nya dan searching lokasi dimaksud. Hanya dalam hitungan detik, Dahlan sudah menemukannya kemudian meminta Makmur dan Achmad untuk menjelaskan kondisi lahan tersebut, termasuk jalur ke lokasi.

Dahlan dan Achmad langsung terlibat bicara teknis percetakan sawah. Bahkan Dahlan pun langsung menyatakan dirinya akan turun ke lokasi melihat realita di lapangan.

‘’Saya akan turun ke sana dalam waktu dekat dan bawa tim teknis, biar lebih konkret,’’ jelasnya.

Dahlan saat itu juga menghubungi Dirut PT Pupuk Indonesia, yang menurutnya bakal menjadi perusahaan yang membawahi program pencetakan sawah, dan langsung mengajak sang Dirut turun ke lokasi membawa ahli pertanian.  

Untuk rencana turun ke lokasi ini, Dahlan sempat menanyakan kepada Achmad lokasi pendaratan helikopter.

Namun, buru-buru diralatnya karena ia memutuskan melalui jalur darat saja. ‘’Nggak jadi, lewat darat saja,’’ katanya.

Keputusan Dahlan memilih jalur darat ini tidak lain untuk menjawab rasa penasarannya atas informasi yang disampaikan Bupati Achmad tentang berbagai program yang menurutnya sangat inovatif.

Seperti program pengembangbiakan sapi dalam kebun sawit, pengembangan kedelai di lahan replanting PTPN V dan program salak pondoh.

Menyangkut pengembangbiakan sapi ini, Achmad menyampaikan akan mewujudkan program Sejuta Sapi 2016 di Rokan Hulu. Dirinya optimis target itu tercapai karena di Rokan Hulu itu ada 300 ribu hektare sawit.

‘’Satu hektare sawit itu bisa untuk lima sapi. Jika dikalikan dengan lahan sawit yang ada, berarti bisa menghasilkan 1,5 juta sapi. Jadi, program itu sangat riil dan bakal terwujud pada 2016. Apalagi dengan sistem suntik sekarang, perkembangan jumlahnya jauh lebih cepat,’’ jelas Achmad sambil mengatakan bahwa saat ini sudah 41 ribu sapi yang dihasilkan.

Spontan saja, mendengar penjelasan Achmad soal sawah, pembiakan sapi dan pengembangan kedelai, Dahlan Iskan langsung berkomentar. ‘’Wah, hebat, hebat. Memang pantas jadi Gubernur Riau,’’ katanya.

Dahlan bahkan mengapresiasi prestasi dan capaian Achmad ini dengan mengajak Achmad tos. Dua tokoh ini pun terlibat tos berkali-kali.

Dahlan menyebutkan, dirinya mengupayakan turun ke lokasi itu pada bulan Ramadan ini. Agar program ini segera terwujud, Dahlan juga meminta Kadis Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Rokan Hulu Sri Hardono untuk mencari juga ahli pertanian di perguruan tinggi yang ada di Riau.

Keinginan Dahlan Iskan segera turun ke lokasi, tidak saja untuk urusan pencetakan sawah 50 ribu hektare. Ia terlihat sangat tertarik dengan program pengembangbiakan sapi dalam kebun sawit.

Sebab, kata Dahlan, program ini akan bisa menggantikan posisi Nusa Tenggara sebagai sentra produksi sapi di tanah air yang terkendala dengan bahan makanan.

Selain itu, Dahlan juga akan melihat potensi kedelai yang sekarang ini menjadi masalah nasional.

‘’Kita ke sana lewat jalur darat saja. Saya ingin lihat potensi sapi dan kedelai itu. Saya juga ingin merasakan makanan khas masyarakat sana. Ini Pak Bupatinya luar biasa, saya jadi tambah semangat,’’ ungkap Dahlan.

Swasembada Beras 2013

Beberapa waktu lalu, Achmad menyebutkan, sejalan dengan program nasional melalui Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3BK), Kabupaten Rokan Hulu juga memiliki program Rokan Hulu Swasembada Beras 2013.

Program ini juga merupakan tindak lanjut kegiatan Operasi Pangan Riau Makmur 2013 yang diprogramkan Pemerintah Provinsi Riau.

‘’Bila Rokan Hulu mendapat bantuan cetak sawah baru melalui program ini, saya yakin kejayaan Rokan Hulu sebagai lumbung beras Provinsi Riau akan terwujud kembali seperti pada tahun 1980-an,’’ ujarnya optimis.

Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Rohul Ir H Sri Hardono MM kepada Riau Pos beberapa waktu lalu, membenarkan bahwa lokasi lahan 50 ribu hektare untuk cetak sawah baru melalui program GP3K Kementerian BUMN.

Dari luas tersebut, sekitar 38 ribu hektare berada di Kecamatan Bonai Darussalam tepatnya Desa Kasang Mungkal, Sontang, Kasang Padang, Bonai, Desa Rawa Makmur. Sebagian lagi berada di Desa Kepenuhan Timur Kecamatan

Kepenuhan.

Menurutnya, realisasi program GP3K ini, pemerintah daerah hanya menyediakan lahan. Sementara pelaksanaan teknis sepenuhnya oleh perusahaan BUMN di bidang pertanian, yang akan ditunjuk Kementerian BUMN dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai petani.

‘’Pola program ini, hampir sama dengan kemitraan pola KKPA perkebunan kelapa sawit, inti (perusahaan) dan plasma (masyarakat) yang sukses diterapkan di Rokan Hulu. Mudah-mudahan, program GP3K ini berjalan sukses, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan nasional.’’ harapnya. (sul/epp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook