Riau Pos Online-Jajaran Polsek Tampan Pekanbaru akhirnya berhasil menangkap tersangka penikaman H Nasrun (52), warga Jalan Cipta Karya, Gang Kuindra Ujung No 4, Tampan, Panam Pekanbaru Selasa petang (30/4), sekitar pukul 15.00 WIB.
Pelaku, Hermizar (45), warga Kota Pangkalan Kerinci, Pelalawan, disergap dan ditangkap Tim Habungan Reskrim Polsek Tampan bekerja sama dengan Reskrim Polsek Lima Puluh, saat sedang melintas dengan menggunakan mobil bersama seorang temannya di Jalan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki.
Saat penyergapan dan penangkapan, Hermizar sempat melawan dan mencoba melarikan diri. Sehingga aparat mengambil tindakan tegas dan menghadiahkan timah panas ke arah kaki kanannya. Korbanpun terkapar setelah dihadiahi timah panas petugas yang memburunya selama sepekan.
Kapolsek Tampan Kompol Suparman SIK yang dihubungi Riau Pos Online membenarkan hal ini, pelaku mencoba melawan dan kabur saat akan ditangkap petugas polisi.
"Petugas terlebih dahulu mengikuti kendaraan pelaku, saat melintas di Jalan Air Hitam, Payung Sekaki, Pekanbaru petugas gabungan dari Polsek Tampan dan Polsek Lima Puluh langsung menghentikan kendaraan pelaku. Pelaku saat itu sedang menumpang kendaraan temannya," papar Kapolsek.
Menurut Kapolsek Tampan tersangka sempat dirawat sebentar di RS Bhayangkara Jalan Kartini Pekanbaru setelah itu dibawa ke Mapolsek Tampan di panam Pekanbaru kemudian dimasukkan ke dalam sel Polsek Tampan.
Seperti diberitakan sebelumnya, H Nasrun (52) Warga Jalan Cipta Karya Gang Kuindra No.04 RT 3 RW 11 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Pekanbaru, terkapar di ujung Gang Kuindra depan rumahnya dengan usus terburai akibat ditikam oleh rekan bisnisnya sesama pengusaha jual beli mobil berinisial Ru, Selasa subuh lalu (23/4) sekitar pukul 05.30 WIB.
Data yang dihimpun Riau Pos Online di TKP sepekan lalu bersama Tim Identifikasi Polresta
Pekanbaru dan Tim Opsnal Polsek Tampan Pekanbaru yang juga hadir Kapolsek Tampan Kompol Suparman, usai menikam itu pelaku melarikan diri entah kemana.
Korban H Nasrum mengalami luka tusukan pisau di dada, perut dengan ususnya terburai keluar, dan luka bacokan di kepala. Korban langsung diselamatkan para tetangga ke Rumah Sakit Eka Hospital Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru.
Menurut saksi Syamsir yang tinggal di depan rumah korban kepada Riau Pos Online, dia
mengetahui ada kejadian itu pukul 05.30 WIB karena korban H Nasrun menjerit minta tolong.
"Tolooong Uwo," ujar Syamsir menirukan teriakan korban H Nasrun.
"Mendengar jeritan korban Saya langsung keluar rumah. Saya lihat pelaku sedang memegang
pisau dan sudah menikam korban sebelumnya. Pelaku naik mobil sedan Yaris warna Silver BM 1215, ada orang lain di dalam sedan Yaris itu tapi tak keluar dari sedan itu," kata saksi
Syamsir.
Menurut Syamsir, sebelum kejadian itu pelaku memarkirkan sedan Yarisnya di dalam halaman
rumah korban. Setelah menikam berkali-kali di dalam halaman rumah korban, sedan Yaris itu
dikeluarkan pelaku dari halaman rumah korban dan sempat menabrak korban di ujung Gang
Kuindra depan rumah korban. "Tega kali kalian melakukan itu," ujar Syamsir kepada pelaku di
mana usai menikam itu pelaku tancap gas melarikan diri.
Dari identifikasi petugas Polresta Pekanbaru di TKP ditemukan bukti-bukti barang milik
korban antara lain cincin emas putih yang terlepas dari jari korban, rokok Sampoerna AMild
dan mancis di atas sedan milik korban di dalam halaman rumah sewa korban. Sendal korban,
dan satu sepatu istri korban. Sementara barang bukti pelaku tak ditemukan. Petugas
Identifikasi Polresta Pekanabru selain mengumpulkan bukti-bukti milik korban juga mengambil
sampel ceceran darah korban di depan rumah korban.
Sementara menurut mertua korban Ny Jumirah kepada Riau Pos Online di TKP, pelaku sudah
sejak Selasa dinihari (23/4) pukul 03.00 WIB bertamu di rumah korban. Sampai pagi tadi
korban dan pelaku tak tidur. Ada sesuatu pembicaraan bisnis yang dibahas keduanya. Pelaku
Ru dan korban duduk di ruang tamu rumah korban. Pagi harinya ketika korban usai salat Subuh antara korban dan pelaku keluar rumah dan bincang-bincang di halaman rumah. Setelah itu barulah terjadi kejadian tersebut.
Kemudian keterangan istri korban Lia Angelina (21) di RS Eka Hospital Pekanbaru kepada Riau Pos Online antara korban (suaminya) dengan pelaku ada hubungan bisnis jual beli
mobil. Korban ada mendapatkan mobil dan pelaku Ru yang menjualkan di showroom Sinar Kampar Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan. "Dari cerita suami saya ada sekitar Rp400 juta lebih uang hasil jual mobil ada di tangan Ru. Ditagih oleh suami Saya tapi tak dibayar-bayarkan oleh Ru," ujar Lia Angelina.
Kapolsek Tampan Pekanbaru Kompol Suparman kepada Riau Pos Online di TKP tadi pagi
menjelaskan pihaknya sedang memburu pelaku penikaman tersebut. Hingga diturunkannya berita ini pelaku belum tertangkap. Sementara korban H Nasrun dirawat intensif/dioperasi di RS Eka Hospital Pekanbaru dalam keadaan sekarat.
Ketua RT 3 RW 11 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Pekanbaru, Jon Hendri kepada Riau Pos Online di TKP tadi pagi menjelaskan korban H Nasrun diketahuinya menyewa rumah milik Amizar SPd sejak Januari 2013 lalu. Korban tak melapor kepada Ketua RT setempat menyewa di rumah milik Amizar SPd tersebut.
Sementara dari pengamatan Riau Pos Online di TKP, darah korban berceceran mulai dari dalam halaman rumah korban sampai di luar halaman di ujung Gang Kuindra tersebut. Darah banyak mengucur di ujung Gang Kuindra tempat korban terkapar lama.(azf)