Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Pekanbaru hendrawan-kariman@riaupos.co
Pertemuan BUMN Marketeers Club ke-3 yang berlangsung di Hotel Pangeran, Rabu (28/11), memperlihat obsesi Perum Pegadaian dalam bisnis emasnya.
Tren emas untuk investasi yang belakangan semakin meningkat membuat BUMN dengan motto “Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah“ ini sangat antusias membeberkan rencana bisnis investasi emas yang kebal inflasi itu.
Di hadapan belasan pimpinan BUMN yang berkantor di Pekanbaru, Riau, Manajer Emas Perum Pegadaian Pusat yang datang langsung dari Jakarta, Rudy Kurniawan menerangkan dengan statistik, demand emas untuk investasi terus meningkat.
Bahkan peningkatan ini mengakibatkan produsen emas Indonesia, PT Aneka Tambang (Antam) membatasi pembelian untuk perorangan karena pembeli sudah harus antre untuk mendapatkan emas tersertifikasi Antam.
Hal ini, kata Rudy, disebabkan oleh tingginya kesadaran masyarakat bahwa emas kebal inflasi.
“Dari masa ke masa harga emas cenderung naik. Pembelian emas dan menyimpan aset dalam bentuk emas pun masih sangat menguntungkan,” ujar Rudy. Saat ini, tambahnya, Perum Pegadaian melirik penjualan emas sebagai bisnis.
Dalam kesempatan yang sama, Rudy juga merekomendasikan investasi emas kepada para pemimpin BUMN yang hadir dan memberi tips kapan harus mulai bertransaksi emas.
“Semester dua adalah saat paling bagus beli emas karena prediksinya Oktober atau Idul Fitri, harga cendrung naik. Hal ini berdasakan data harga emas di PT Antam,” terang Rudy.
Pegadaian juga menawarkan kesempatan pemilikan emas secara tunai ataupun dengan cara mencicil. Pilihan cicilan terbagi atas enam bulan sampai dua tahun.
Produk emas yang ditawarkan Pegadaian saat ini mulai dari 5 gram hingga 1 Kg. Untuk kualitas, Pegadaian menjamin emas yang dijualnya.
“Emas kami bersertifikat internasional, LBMA, dan tidak ada lembaga yang mensertifikasi emas di Indonesia. Makanya marak saat ini beli di toko belum tahu bisa dijual ke toko lain, tapi Pegadaian menjamin hal itu,” jelas Rudy.
Presentasi Rudy sepertinya berhasil memukau para peserta diskusi. Saat diberikan kesempatan bertanya, peserta pun antusias menanyakan instrumen investasi barang berharga ini.
Bahkan saat acara selesai, mereka juga langsung menyerbu stan Pegadaian yang ada di luar ruangan.
Diketahui, emas mulai ditawarkan Pegadaian pada Oktober 2008 dan sejak saat itu bisnis emas Pegadaian terus memperlihatkan statistik peningkatan.
Tahun ini hingga Oktober kemarin, Pegadaian telah berhasil menjual 1,9 ton emas dari target 2,4 ton. “Tahun 2013 kami targetkan jual emas 3 ton,” ungkap Rudy.
Sementara itu, Kepala Kantor Pegadaian Wilayah Pekanbaru, Mulyono mengatakan investasi bebas money laundry ini juga dijamin oleh PPATK. Mulyono bahkan mendukung program terbaru Pegadaian Kantor Pusat yang ingin mengembangkan pembelian emas secara online di Pegadaian.
“Saat ini sedang dibangun e-commerce pembelian emas yang akan mempermudah masyarakat membeli emas sebelum mengambil fisiknya ke kantor pegadaian,” ungkap Mulyono.
Manajer Emas Pegadaian Pekanbaru, Eka Pebriansyah menambahkan, 90 persen bisnis Pegadaian berkaitan dengan emas.
“Kami akan terus sosialisasi bisnis yang memperkenalkan bahwa Pegadaian tidak hanya tempat menggadaikan sesuatu untuk mendapatkan uang, tetapi juga tempat berinvestasi. Beli emas di Pegadaian juga tidak harus tunai,” terangnya.(sar)