JAKARTA (RP) - Kebutuhan dana yang naik pada momen Idul Fitri membuat masyarakat mengincar dana cepat melalui Pegadaian.
Ini terlihat dari tingginya omzet BUMN yang mengusung tagline “Mengatasai Masalah Tanpa Masalah“ tersebut.
Direktur Utama PT Pegadaian, Suwhono mengatakan, sepanjang momen Puasa dan Hari Raya tahun ini, pembiayaan Pegadaian menembus Rp8,5 triliun.
“Dari angka tersebut, Rp7,5 triliun di antaranya dari gadai emas,” ujarnya Senin (27/8).
Menurut Suwhono, pada bulan-bulan biasa, omzet Pegadaian di seluruh Indonesia berada di kisaran Rp7 triliun. Pada momen Puasa-Hari Raya tahun ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan omzet 20 persen. “Jadi, target bisa tercapai,” katanya.
Suwhono menyebut, emas memang menjadi obyek gadai favorit masyarakat untuk mendapat dana dalam waktu cepat. Selain emas, obyek lain yang biasa digadaikan adalah alat elektronik, motor, hingga mobil. “Kalau mobil, biasanya di cabang besar saja,” ucapnya.
Sebelumnya, Suwhono mengatakan, sepanjang momen Puasa-Hari Raya tahun ini, Pegadaian sudah menyiapkan dana hingga Rp10 triliun untuk mengantisipasi lonjakan aktifitas gadai oleh masyarakat.
“Tahun ini, tren naiknya gadai agak berurutan, yakni pada Juni-Juli atau saat musim tahun ajaran baru, lalu pada Juli-Agustus ketika sudah masuk Puasa dan Idul Fitri,” ujarnya.
Menurut Suwhono, karakter nasabah pada momen Puasa, mayoritas adalah para pedagang atau pelaku usaha mikro yang bergerak di bidang produksi atau perdagangan garmen/tekstil dan makanan ringan.
“Saat Puasa, omzet mereka kan naik, sehingga perlu tambahan dana untuk modal,” ucapnya.
Sementara itu, terkait kinerja Perseroan, Suwhono mengatakan jika sepanjang semester I 2012, Pegadaian berhasil membukukan laba bersih hingga Rp929,07 miliar.
“Naik 28 persen dibandingkan pencapaian periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp668,46 miliar,” katanya.
Suwhono menyebut, lonjakan laba tersebut ditopang oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp3,84 triliun, naik signifikan dibandingkan semester I 2011 yang sebesar Rp3,07 triliun. “Adapun omzet mencapai Rp49,97 triliun, naik dibanding semester I tahun lalu Rp36,59 triliun,” ucapnya. (owi/kim/jpnn)