Riau Pos Online - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, mengaku telah memperoleh keterangan penting dari pemeriksaan terhadap mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani, terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengucuran dana bailout untuk Bank Century. Keterangan itu bisa untuk mengembangkan penyidikan, terutama dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dari Bank Indonesia dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
"Keterangan Sri Mulyani itu luar biasa bisa membongkar kasus Century dan membongkar pelaku intelektualnya, tapi dia baru berdiri sendiri," ujar Abraham di Jakarta, Senin (27/5).
Hanya saja, Abraham tak menyebut aktor intelektual yang dimaksudnya. Ia hanya mengatakan, keterangan Sri Mulyani ini akan dipadukan dengan hasil pemeriksaan atas bekas Deputi Gubernur BI, Budi Mulya yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Dari pemeriksaan atas Sri Mulyani, kata Abraham, penyidik KPK juga mendapat dokumen penting. Namun, pria asal Makassar itu tak mau merinci soal dokumen itu.
Hanya saja, kunci dari tersangka baru dari hasil pemeriksaan Sri Mulyani adalah kesesuaian dengan keterangan Budi Mulya. "Kalau sudah periksa Budi Mulya, dan keterangannya sinkron dengan keterangan Sri Mulyani, baru kemudian KPK bisa tetapkan orang itu sebagai tersangka," tandas Abraham. (flo/jpnn)