Laporan MARIO KISAZ, Pekanbaru
Setelah sempat ‘’mati suri’’, Riau Air direncanakan kembali beroperasi. Meski belum diperoleh waktu pasti untuk rencana tersebut, namun dijadwalkan maskapai kebanggaan Riau itu akan beroperasi kembali paling lambat bulan depan.
Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP menegaskan, maskapai Riau Air akan kembali memberikan jasa transportasi udara, Maret mendatang. Bahkan untuk mewujudkannya, manajemen mengambil kebijakan untuk menyewa tiga pesawat sebagai langkah awal untuk bangkit.
‘’Insya Allah, bulan depan Riau Air sudah bisa terbang kembali. Mohon dukungannya. Saat ini kita sudah menyewa tiga pesawat lagi,’’ ujar Gubri kepada Riau Pos, Senin (27/2).
Hanya saja, Gubri belum memberikan keterangan secara detail tentang rencana yang sudah dinantikan sebagian masyarakat Riau itu. Begitu juga untuk jenis dan kapasitas pesawat yang akan digunakan untuk beroperasi kembali.
Nantinya papar Gubri, ketiga pesawat itu akan melintasi rute-rute pendek. Di antaranya, rute Pekanbaru-Batam, rute Batam- Tanjung Pinang, Pekanbaru-Natuna dan sebaliknya. Untuk penerbangan internasional, tetap melanjutkan rute sebelumnya Pekanbaru-Malaka. Ini menjadi perhatian, karena rute tersebut dinilai masih merupakan rute emas yang memiliki core business positif untuk dikembangkan.
Saat ditanyakan mengenai polemik mantan karyawan Riau Air yang masih belum tuntas pembayaran gaji dan pesangonnya, Gubri mengaku hal itu tidak menjadi masalah. Apalagi, proses pembayarannya sudah tidak banyak lagi dan akan diselesaikan oleh manajemen. ‘’Masalah itu, gampanglah. Kan tinggal sedikit lagi. Yang jelas, kita berupaya Riau Air untuk beroperasi kembali,’’ tegas Rusli.
Asisten II Setdaprov Riau, Emrizal Pakis menilai, Riau Air dapat kembali mengukir kejayaannya dengan melihat core business yang tepat. Selain itu, upaya untuk menggandeng mitra dalam melakukan pengembangan usaha harus terus dilakukan, karena kerja sama yang baik dapat mendukung pengembangan Riau Air sebagai penyedia jasa transportasi udara.
‘’Riau Air adalah marwah daerah, sehingga sangat baik untuk dikembangkan. Hanya saja, untuk membenahi Riau Air harus dilakukan secara komprehensif. Jadi penanganannya tidak hanya di segi finansial dan manajemennya saja, tetapi secara menyeluruh,’’ ungkap Mantan Kepala Bappeda Riau itu.
Sebelumnya, Komisaris Utama (Komut) Riau Air, Wan Syamsir Yus juga menegaskan bahwa sudah tidak ada masalah lagi dalam proses pembayaran pesangon mantan karyawan maskapai ‘’burung besi’’ tersebut. ‘’Sudah tidak ada masalah. Yang ada hanya beberapa orang saja yang belum. Ini tentunya akan dituntaskan,’’ ujar Sekdaprov Riau itu.
Wan menjelaskan, pesangon yang telah dibayarkan itu berdasarkan kajian yang dilakukan tim terpadu yang dikoordinir oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Riau. Sementara itu, beberapa eks karyawan masih belum dibayarkan, karena masih menunggu putusan dari Pengadilan Negeri Pekanbaru.(muh)
