JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Maraknya kejahatan konvensional berupa perampokan menggunakan senjata api (senpi) di sejumlah daerah di Provinsi Riau sebulan terakhir mendapat perhatian Mabes Polri.
Bahkan, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Pol Suhardi Alius siap menurunkan bantuan ke Riau untuk mengatasi masalah ini.
‘’Kalau perlu backup karena tidak mampu kita akan backup,’’ kata Suhardi Alius usai menghadiri Rakernas Baharkam Polri dan Korps Brimob di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Senin (27/1).
Ia berharap masing-masing Kapolda bisa memetakan bentuk gangguan keamanan di wilayah masing-masing karena setiap wilayah punya karakter yang berbeda-beda, termasuk di wilayah hukum Polda Riau. Gangguan keamanan itu bisa saja berupa kejahatan menggunakan senjata api, konflik perkebunan dan bentuk lainnya.
‘’Masing-masing daerah punya spesifikasi, ada yang marak kejahatan pakai senpi. Intinya itu harus dipetakan, mana yang perlu dibantu kami backup,’’ tegasnya usai acara yang dibuka Kapolri Jenderal Pol Sutarman itu.
Menurut mantan Kapolda Jawa Barat itu juga harus terus dilakukan menjelang rangkaian pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif maupun Pilpres.
Sebab, tambah Suhardi, kondisi keamanan di semua daerah harus dijaga agar tetap kondusif. ‘’Pengamanan harus kondusif,’’ tegasnya.
Rakernas Baharkam Polri dan Korps Brimob kemarin membahas banyak hal, terutama strategi pengamanan Pemilu legislatif dan Pilpres mendatang.
Saat itu, Kapolri Jenderal Sutarman mengklaim sudah mencatat dan memetakan potensi konflik menjelang, saat dan pascapesta demokrasi lima tahunan itu. Sebab, menurut Bawaslu ada lebih 30 kerawanan Pemilu mendatang.
‘’Seluruh tahapan itu sudah kami petakan kerawanannya dan seluruhnya sudah disiapkan petugas keamanannya, sudah dilatih sampai saya mintakan latihan ulang sampai latihan kontigensi. Kalau keadaan kontigensi kita siap mengamankan,’’ ujar Kapolri usai Rakernas.
Polda Siap Bersinergi
Sementara Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono MM MHum mengatakan, pihaknya intens berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Polda lainnya dalam pengungkapan kasus rampok bersenpi. ‘’Selama ini untuk pengungkapan kasus curas (pencurian dengan kekerasan, red) Senpi kami selalu bersinergi denga Polda lain maupun Mabes Polri,’’ ujar Condro, Senin (27/1).
Ia memaparkan, khusus Mabes Polri selama ini memback up Polda Riau. ‘’Baik dalam kaitannya pengungkapan melalui IT (Informasi Teknologi, red) maupun petunjuk-petunjuk teknis,’’ kata Kapolda.
Sementara itu, dengan Polda lain, di antaranya Sumatera Utara dan Lampung, koordinasi dilakukan untuk memburu kemungkinan pelaku lari ke dua daerah tersebut. ‘’Di antara peristiwa yang terjadi, sudah banyak yang kami ungkap,’’ pungkasnya.
Dari data yang dihimpun Riau Pos, sepanjang Januari 2014, beberapa aksi perampokan menggunakan senpi terjadi. Sementara itu, beberapa pengungkapan juga dilakukan aparat Polda Riau dan jajarannya.
Kamis (16/1), dua tersangka pelaku perampokan dan telah menjadi daftar pencarian orang (DPO) masing-masing Boy Simbolon (30) dan Silalahi (43) diamankan oleh pihak kepolisian gabungan Tim Buru Sergap (Buser) Polres Rohul serta jajaran Polresta Pekanbaru saat tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Boy Simbolon terpaksa harus dilumpuhkan dengan timah panas lantaran berusaha kabur ketika dirinya akan ditangkap di lokasi bandara, Kamis (16/1) sekitar pukul 13.30 WIB.
Kedua pelaku merupakan DPO perampokan pada hari Jumat (20/12/2013) silam di Desa Jurong Kecamatan Bonai Kabupaten Rohul dengan kerugian berupa emas, uang Rp60 juta dan melukai korban sesuai dengan LP/145/XII/2013/Kunto Darusalam Rohul.
Di Kampar, aksi perampokan dengan modus penyamaran memakan korban di Sungai Kuning Petapahan, Kecamatan Tapung, Kampar, Sabtu (18/1) sekitar pukul 03.00 WIB. Dalam aksinya, lima perampok mengambil alih mobil pick-up T120 dari korban, dan melucuti pakaian tiga orang korbannya hingga hanya tersisa celana dalam saja dan mengambil uang, ATM serta dompet.
Tersangka juga meminta paksa pin ATM BRI milik korban. Setelah itu, pelaku membuang korban di perkebunan sawit PTPN V Sungai Putih, Desa Mataram, Kecamatan Tapung.
Pelaku melancarkan aksi dengan menggunakan satu pucuk senjata api dan menumpangi mobil rental Avanza hitam BM 5130. Pada waktu kejadian, mobil Avanza hitam tersebut dihentikan oleh supir, Gito (45), persis di depan mobil milik korban dengan maksud menghadang. Setelah itu, pelaku Jarot (40), warga Ujung Kampung, Kecamatan Bangkinang dengan gagahnya turun dari mobil dan mengaku-ngaku sebagai polisi dengan jabatan Kanit.
Jarot menyambut korban dengan menodongkan senjata api sehingga dua rekan Riston lainnya, yaitu Mangudur Sinaga (34) dan Sonar Sibarano (34) juga turun. Mereka kemudian digiring masuk ke dalam mobil Avanza. Sedangkan mobil korban dikemudikan oleh pelaku lainnya yakni Mariyadi alias Bocor (35).
Tim Opsnal Polres Kampar beserta Polsek Tapung langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku dan sekitar pukul 04.30 WIB berhasil ditangkap salah seorang pelaku dari mereka, yakni Maryadi alias Bocor di Simpang Topaz, Tapung.
Bocor sempat berusaha mengelak dan berusaha kabur, sehingga polisi pun menghadiahkan timah panas di kaki kanannya. Kemudian penangkapan Jarot dan Gitok di Simpang Latsitarda Batubelah, tersangka sempat menodongkan senpi ke arah anggota Opsnal Kampar sehingga tersangka terpaksa ditembak di bagian kaki mereka. Jumlah tersangka yang ditangkap sebanyak tiga orang dan dua tersangka lain masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Terkait kasus ini, dua perampok yaitu Hr dan Pt yang merupakan anggota kelompok perampok mobil pick up di Sungaikuning Petapahan Kecamatan Tapung masih terus diburu polisi.
Di Kuantan Singingi, kawanan perampok bersenpi menggasak tauke sawit yang ada di Desa Sako Pangean, Kamis (17/1). Sekitar pukul 05.30 WIB, kawanan perampok tersebut beroperasi di rumah H Asri (53). Selain H Asri yang menjadi korban, putranya, Aulia Resi (31) juga dirampok.
Di rumah korban, pelaku berhasil membawa kabur dua unit sepeda motor jenis Honda Mega Pro warna putih Silver BM 3663 KV dan Honda Vario warna hitam. Kemudian, pelaku juga berhasil membawa kabur lima unit HP dan uang tunai sekitar Rp75 juta.
Kembali ke Kampar, perampokan terjadi di wilayah Tapung Raya. Kali ini kawanan perampok beraksi pada siang bolong, pukul 14.30 WIB, Sabtu (25/1) di Dusun IV Plambayan Kelurahan Kota Garo Kecamatan Tapung hilir Kabupaten Kampar. Kejadian ini menimpa, Ferdy Nando Sitepu (35) usai ia mengurus kebun miliknya di Dusun IV Flamboyan Desa Koto Garo, Kampar. Korban pulang menuju Pekanbaru menggunakan sepeda motor Suzuki Thunder BM 6105 JE.
Dalam perjalanan pulang itu, korban berhenti di kedai kopi milik Junaidi di Dusun IV Flamboyan, Desa Kota Garo untuk sekedar melepas lelah. Saat korban masuk ke dalam kedai kopi itu, di sana ada beberapa orang di antaranya Nurhayati (41) istri pemilik kedai kopi, Tengku Fahrudin (56) dan Sofyan (59).
Saat korban tiba di kedai kopi itu, pelaku yang berjumlah empat orang sudah terlebih dahulu berada di sana. Ketika itulah, tiba-tiba pelaku, satu orang menggunakan parang dan tiga menggunakan senpi jenis revolver rakitan beraksi.
Pelaku leluasa membawa sepeda motor korban yang saat diparkirkan dalam keadaan kunci kontak masih terpasang. Selain itu, pelaku juga berhasil menggondol satu cincin emas seberat 19 gram milik korban dan satu kalung emas senilai Rp8,2 juta milik istri pemilik warung.
Terakhir, aksi rampok bersenpi teranyar terjadi Jumat (24/1) sore sekitar pukul 16.45 WIB di Jalan Lintas Menggala Junction.
Kawanan perampok nekad menembak mobil korbannya dan membawa kabur uang Rp265 juta.
Dalam kejadian ini, korban, Lismar dan temannya Azuar dalam perjalanan menuju ke Pujud menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna hijau bernomor polisi BM 1304 PB.
Setibanya di Jalan Lintas Menggala Junction, secara mendadak mereka didatangi empat pria yang menggunakan dua sepeda motor. Masing-masing jenis Yamaha Vixion dan Supra X dan mengunakan helm.
Kemudian satu orang dari pelaku turun dari sepeda motor jenis Supra X lalu melakukan penembakan terhadap keduanya, sehingga mengakibatkan kaca samping, depan maupun belakang mobil menjadi pecah dan Azuar mengalami luka tembak di bagian kaki sebelah kanan.
Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada Riau Pos memaparkan, selama Januari 2014, Polda Riau menangani setidaknya enam perkara perampokan bersenpi, dimana tiga kejadian masih dalam penyelidikan dan tiga berhasil diungkap.
‘’Polres Dumai menangani dua perkara, satu di antaranya sudah diungkap. Kampar menangani dua perkara, satu di antaranya terungkap. Dan Kuansing dua perkara satu kasus dari Desember 2013 terungkap dan satu kasus 2014 masih dalam penyelidikan,’’ pungkasnya.(ali)