Dahlan Gagas Tol Riau-Sumbar

Kriminal | Sabtu, 28 Januari 2012 - 07:44 WIB

PEKANBARU (RP) - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengajak gubernur se-Sumatera untuk membahas rencana percepatan pembangunan tol Sumatera, termasuk tol Pekanbaru-Dumai di Provinsi Riau dan Padang-Bukittinggi di Provinsi Sumatera Barat.

Pertemuan itu akan digelar di Jambi pada 8 Februari mendatang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Gubernur Riau HM Rusli Zainal membenarkan tentang rencana pertemuan bertepatan dengan helat Hari Pers Nasional (HPN) tersebut. ‘’Riau sudah mendapatkan undangan resmi, pertemuan itu akan digelar di Jambi,’’ ujarnya.

Gubri mengungkapkan, para gubernur yang diajak Dahlan Iskan untuk berembuk soal tol ini adalah Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjonugroho, Gubernur Lampung Sjachroeddin ZP dan ia sendiri.

Pembangunan ini akan dilaksankan oleh PT Jasa Marga yang dibentuk di setiap provinsi dengan saham dari Jasa Marga, perusahaan BUMN, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Proyek-proyek yang akan dibahas tersebut antara lain tol Bakaheuni-Lampung, Palembang-Prabumulih, Pekanbaru-Dumai, Padang-Bukittinggi, Medan-Lubukpakam, Medan-Kabanjahe dan Medan-Binjai.   

Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pemerintah berencana membangun jalan tol sepanjang 200 Km untuk jalur Padang-Bukittinggi.

Untuk mewujudkan jalan tol itu, Dahlan Iskan menggagas didirikannya PT Jasa Marga Sumbar untuk berinvestasi dan mengelola jalan tol ini nantinya.

Dukungan Meneg BUMN itu disampaikan Gubernur Irwan Prayitno saat rapat dengan para kepala daerah di Gubernuran, Jumat (27/1) kemarin.

‘’Beberapa hari ini, Meneg BUMN Dahlan Iskan menghubungi saya secara intensif, baik melalui telepon ataupun SMS. Pekan depan kita jadwalkan ada pertemuan dengan Pak Dahlan untuk menindaklanjuti ide ini,’’ kata Gubernur di hadapan para kepala daerah.

Irwan mengaku sejauh ini belum ada pembahasan teknis pembangunannya. Pemprov dan pemerintah pusat melalui Dahlan Iskan masih mencari beberapa alternatif jalur yang paling cocok untuk tol tersebut.

 ‘’Kita belum sampai membahas masalah teknis, namun keinginan itu sudah sangat mungkin diwujudkan,’’ ungkapnya.

Irwan optimitis pembangunan jalan tol sebagai solusi paling realistis menyelesaikan kemacetan Padang-Bukittinggi.

‘’Dalam volume kendaraan yang terus bertambah, sementara untuk pelebaran jalan rasanya sudah sulit. Maka pembangunan jalan tol ini sangat realistis,’’ ujar mantan anggota DPR dua periode ini.

Saat ini, kata Irwan, pemerintah masih memikirkan beberapa alternatif untuk pembangunan jalan tol ini. Ada beberapa opsi yang muncul ke permukaan.

Di antaranya, Duku-Sicincin, melewati tepi bukit, lalu sungai dan tembus ke Lembah Anai. Opsi kedua melewati Sicincin-Malalak, melewati Kantor Bupati Padang Pariaman dan tembus ke Ngarai Sianok.

Selain itu, pemerintah juga mengkaji untung ruginya pembangunan itu terhadap masyarakat sekitar. Sinyal dari Dahlan Iskan itu memotivasi Gubernur untuk mendorong percepatan jalan Sicincin-Malalak.

Dalam rapat, Gubernur menyatakan komitmennya membantu Pemerintah Kabupaten Padangpariaman dan Agam menyelesaikan pembebasan lahan yang selama ini menjadi kendala penyelesaian jalur Sicincin-Malalak.

‘’Kalau perlu saya yang akan turun ke lapangan untuk melobi pihak keluarga yang belum mau membebaskan lahannya. Kalau katanya, pihak keluarga mereka di Jakarta, kita akan datangi ke Jakarta,’’ ujarnya.

Jalur Sicincin-Malalak terkendala pembebasan lahan di dua titik di Kabupaten Padangpariaman, dan 11 titik di Kabupaten Agam. Menjawab komitmen Gubernur, Bupati Padangpariaman Ali Mukhni berjanji menyelesaikannya dalam waktu dua hari. Sedangkan Sekkab Agam, berjanji menginventarisir masalah dalam waktu seminggu.

Gagasan jalan tol Padang-Pekanbaru ini sebenarnya sudah diapungkan sejak 2008 silam sebagai jari-jari jalan tol lintas Sumatera.

Namun bagaimana kepastiannya, menunggu studi kelayakan yang dikerjakan Korea Selatan sejak Agustus 2009 lalu, selesai. Gagasan itu disepakati antar gubernur pada saat Rapat Kerja Gubernur se-Sumatera pada 21 Desember 2009.

Kesepakatan kerja sama Forum Gubernur se-Sumatera itu, dinyatakan bahwa kebutuhan infrastruktur dan perhubungan sangat mendesak. Karena itu, pemerintah pusat didesak mempercepat realisasi proyek yang direkomendasikan untuk pembangunan jembatan Selat Sunda.

Dalam rapat itu, direkomendasikan agar tiap daerah yang akan dilalui jalan tol Sumatera itu segera membebaskan lahan yang diperlukan. Kepastian pembangunan jalan tol tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri PU No. 631/Kpts/M/2009 Tanggal 31 Desember 2009.

Menurut Irwan Prayitno, perekonomian Sumbar akan berlari kencang bila pemasaran hasil pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan Sumbar ke Riau lancar. Volume dan peluang pasar pun bisa ditingkatkan hingga ke Singapura dan kawasan Selat Melaka menjadi kawasan perdagangan internasional.

‘’Jalan tol ini jelas akan berdampak luas terhadap perekonomian Sumbar. Tak hanya akan memperlancar pemasaran produk pertanian, tapi juga pariwisata, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang menjadi andalan Sumbar,’’ ujar Irwan.

Diperkirakan, lebih 2.000 kendaraan tiap hari melintasi jalan Padang-Pekanbaru. Sekitar 2 juta orang dan 30 juta ton komoditi pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan diangkut setiap tahun melintasi jalur ini.(ria/fia/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook