Kapal Dibajak, Minta Tebusan Rp400 Juta

Kriminal | Jumat, 27 Desember 2013 - 08:47 WIB

PEKANBARU (RP) - Aksi perampokan dialami kapal milik Slamet (47), warga Jalan Ahmad Jaya, Kepulauan Meranti, Riau di perairan antara Tanjung Balai Karimun dan Bangka Belitung. Perompak menyekap kapten dan anak buah kapal (ABK) untuk meminta tebusan Rp400 juta. Setelah uang dikirim, nasib keduanya masih belum jelas hingga kini.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari laporan korban pada polisi, aksi rampok perairan ini diketahui Rabu (18/12) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, sebagai pemilik kapal, Slamet mendapat telepon dari kapten kapalnya bahwa kapal tersebut dibajak saat melintas di perairan Tanjung Balai Karimun menuju Bangka Belitung.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Untuk memastikan telepon tersebut, Slamet lalu menghubungi orang kepercayaannya, Candra yang ia minta untuk menghubungi kembali sang kapten kapal. Lewat percakapan inilah kapten kapal menjelaskan bahwa ia bersama ABK yang ada diancam akan dibunuh dan kapal akan ditenggelamkan jika pemilik kapal tidak menyediakan uang Rp400 juta.

Mendengar ancaman ini, Slamet lalu mengabulkan permintaan kelompok bajak laut tersebut dan mengirimkan uang sesuai permintaan ke rekening atas nama Mariana. Setelah uang ditransfer, Sabtu (21/12), Slamet dikabarkan bahwa tiga orang ABK sudah dilepas, namun kapten kapal masih tetap ditahan.

Tak terima, Slamet kemudian melaporkan peristiwa ini kepada aparat kepolisian dengan harapan polisi dapat membebaskan kapten kapal yang masih disandera serta menangkap para perampok tersebut.

Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejoi saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (26/12) mengatakan, aparat kepolisian saat ini masih menangani kasus tersebut. ’’Koordinasi sudah dilakukan dengan aparat setempat untuk mengirimkan tim dan menangkap para pelaku,’’ pungkas Guntur.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook