KOTA (RIAUPOS.CO) - Kejahatan jambret yang masih marak di Kota Pekanbaru, bahkan tak jarang mengakibatkan hilang nya nyawa korban. Kebanyakan hasil nya diguna pelaku jambret untuk bermain di warung internet (warnet).
Ungkapan tersebut disampaikan Kapolsek Bukit Raya Kompol Pribadi saat berbincang-bincang dengan Riau Pos, Rabu (26/9).
Dirinya mensinyalir warnet yang masih buka diatas jam 12 malam menjadi salah satu penyebab tingginya angka kriminalitas di wilayah hukumnya.
Penyebabnya karena kecanduan bermain game di warnet. Setelah kehabisan biaya para pelaku nekat melakukan tindak pencurian dan penjambretan.
"Dari keterangan para tersangka jambret yang kami amankan mereka mengaku menggunakan hasilnya untuk game online," jelasnya.
Senada dengan halnya yang diungkapkan seorang pelaku jambret berinisial RH (27), ia mengaku melakukan jambret untuk keperluan main game online di warnet.
"Uangnya untuk keperluan beli paket bermain di warnet, sekali beli harganya Rp500 ribu," jelasnya saat ekspos belum lama ini.
Tidak hanya itu dari catatan yang dirangkum Riau Pos, dua orang tangkapan jambret Polsek Lima Puluh berinisial HO (22) dan HI (21), Warga Kecamatan Tenayan Raya, yang ditangkap beberapa waktu lalu juga menyampaikan hal sama.
Dengan jumlah belasan tempat kejadian perkara (TKP) melakukan jambret, mereka mengaku demi biaya kecanduan mereka bermain game online tiap harinya.
Pantauan Riau Pos, sejumlah warnet di Kota Pekanbaru rata-rata masih buka hingga sekitar pukul 02.00 WIB. Seperti halnya yang berada di Jalan HR Soebrantas, Jalan Cipta Karya dan Jalan Delima serta lainnya.
Tanpa adanya peraturan yang berlaku para pengusaha warnet merasa bebas menjalankan usahanya.(man)