RENGAT (RP) - Setelah Suhadi (33) warga Desa Sungai Air Putih Kecamatan Sungai Lala mengeluh atas laporannya sejak dua bulan lalu tidak diproses, kini, Ngatimin (53) yang juga warga Desa Sungai Air Putih Kecamatan Sungai Lala juga mengeluhkan hal yang sama.
Bahkan Ngatimin tidak hanya sekadar dikeroyok seperti yang dialami Suhadi, tetapi Ngatimin sempat dibacok pada bagian kepala. Akibatnya, luka robek akibat benda tajam pada bagian kepalanya itu harus dijahit dengan tiga jahitan.
‘’Kejadian yang saya alami ini sudah dilaporkan ke Polres Inhu pada tanggal 20 Juli 2013 lalu dengan Nomor Laporan LP/80/VII/2013/RIAU/Res Inhu,’’ ujar korban didampingi Kades Sungai Air Putih Zulkarnaing, Kamis (26/9) kepada sejumlah wartawan termasuk Riau Pos.
Dijelaskannya, kejadian yang dialaminya pada Kamis (18/7) lalu sekitar pukul 17.30 WIB di perumahan Karyawan PT Tunggal Perkasa Plantations (TPP).
Di mana pada sore itu datang sekelompok orang yang mencari mandor panen yakni Rusli.
Karena menurut warga yang mencari keberadaan mandor tersebut, Rusli yang melaporkan adanya beberapa warga yang dituduh mencuri berondolan di areal perusahaan tersebut. Sehingga dari laporan tersebut, warga diduga mencuri berondolan tersebut sempat ditahan polisi.
Akibat warga tidak berhasil menemukan mandor, sasaran warga beralih kepada korban. Karena warga juga dituduh korban, mengetahui keberadaan mandor tersebut.
Korban yang tidak mengetahui keberadaan mandor tersebut, terus dipaksa warga. Sehingga warga akhirnya mulai beringas dengan menarik tangan korban. Bahkan pada akhirnya, di antara warga mulai memukul korban.
Tidak sampai di situ, korban sempat dibacok dan mengenai bagian kepalanya hingga mengeluarkan darah segar. ‘’Setelah saya berteriak minta tolong dan banyak darah, akhirnya warga pergi berlalu,’’ ungkapnya.
Korban yang tidak menerima diperlakukan warga, akhirnya membuat laporan ke Polres Inhu.
Ketika hal itu dikonfirmasi kepada Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetyo Indaryanto SIK MSi melalui Kasub Humas Polres Inhu Ipda Yarmen Jambak mengatakan agar hal itu dikonfirmasikan langsung ke Kasat Reskrim. ‘’Perkembangan laporan itu belum ada sampai kepada saya, sebaiknya ditanya langsung ke kasat,’’ ujarnya.
Kasat Reskrim AKP Meilki Bharata SH SIK ketika ditemui di ruangannya tidak berada di tempat. Bahkan ketika ditelepon melalui HP-nya tidak diangkat.(kas)