Suami Tewas Dianiaya Istri

Kriminal | Kamis, 27 Juni 2013 - 20:16 WIB

BANYUWANGI (RP) - Warga Perumahan Griya Giri Mulya (GGM), Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, dibuat gempar kemarin (26/6). Itu terkait dengan tewasnya Warno, 71, warga setempat, sekitar pukul 07.30.

Korban diduga tewas karena tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan sang istri, Tri Wahyuningsih, 63. Sebab, warga sering kali mendengar suara gedebak-gedebuk yang diikuti rintihan Warno.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Informasi yang dikumpulkan Radar Banyu­wa­ngi menyebutkan, peristiwa itu berawal Selasa pagi (25/6). Saat itu, sejumlah tetangga mendengar suara cekcok dari rumah korban, tepatnya di Blok TU Gang Anggur Nomor 17-18 Perum GGM.

Sebelumnya, Senin sore (24/6), seorang tetangga mendapati Warno tergeletak di lantai dapur rumah korban. Sang tetangga langsung berteriak minta tolong. Saat tubuh korban diangkat, da­rah segar menetes dari bagian belakang kepala pria yang juga pensiunan guru tersebut. Korban pun di­larikan ke RSUD Blambangan.

Suparmi, 43, tetangga korban, menuturkan bahwa Senin sore Tri Wahyuningsih mendatangi rumahnya. Ketika itu, dia mengatakan bahwa suaminya jatuh. "Saat saya masuk (ke rumah korban), saya lihat Pak Warno terlentang di lantai dapur," ujarnya. Suparmi langsung berteriak minta tolong. Sejumlah warga pun berdatangan ke rumah korban.

Menurut Suparmi, dirinya kerap mendengar suara cekcok dari rumah korban. Tak jarang, dia juga mendengar suara pukulan yang diiringi rintihan. "Istrinya memang keras. Saya sering dengar suara pukulan. Suaminya cuma bilang aduh. Tapi, saya tak pernah melihat langsung kejadiannya. Cuma suara itu yang saya dengar," paparnya.

Saat warga hendak mengevakuasi korban ke rumah sakit (RS), lanjut Mulyono, ternyata ada mobil angkutan kota (angkot) yang datang. "Ternyata, istri korban minta tolong kepada saudaranya, bukan meminta tolong kepada tetangga terdekat," tuturnya.

Sementara itu, setelah beberapa jam dirawat di RSUD Blambangan, Warno akhirnya tewas sekitar pukul 07.30 kemarin. Hingga kemarin siang, jasad korban masih berada di kamar mayat RS pelat merah tersebut.

Di saat bersamaan, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban. Polisi mendapati bercak darah di dapur rumah korban. Polisi juga menemukan luka seperti bekas cakaran pada wajah korban. Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono menyatakan, pihaknya masih menunggu hasil visum atas jasad korban. (sgt/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook