Laporan JPNN, Jakarta
Harga energi akan makin mahal. Seiring rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kini juga juga tengah disiapkan rencana kenaikan Bahan Bakar Gas (BBG).
Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo mengatakan, jika harga BBM jadi dinaikkan pada 1 April 2012 nanti, maka harga BBG akan segera menyusul. ‘’Untuk BBG akan naik Rp1.000 per liter setara premium,’’ ujarnya kemarin (26/3).
Menurut Widjajono, selama ini pengembangan BBG sulit dilakukan karena pelaku usaha enggan membangun infrastruktur BBG karena harga jualnya yang hanya Rp3.100 per liter setara premium. Dengan harga rendah tersebut, margin menjadi sangat tipis dan proyek sulit mencapai level keekonomian.
Karena itulah diperlukan adanya kenaikan harga BBG agar pelaku usaha lebih tertarik. Namun, kenaikan harga tersebut tidak bisa dilakukan jika harga premium masih Rp4.500 per liter. ‘’Karena itu, jika harga premium jadi Rp6.000 (per liter), maka harga BBG bisa naik menjadi Rp4.100 (per liter setara premium),’’ katanya.
Selain itu, lanjut Widjajono, jika jadi naik, maka disparitas harga BBM dan BBG akan mencapai Rp1.900 per liter. ‘’Dengan disparitas tersebut, kami berharap masyarakat atau pelaku usaha transportasi bisa beralih ke BBG,’’ ucapnya.
Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo mengatakan, penggunaan BBG di sektor transportasi akan terus didorong. Salah satunya melalui penyediaan Liquified Gas for Vehicles (LGV) dengan harga terjangkau. ‘’Untuk itu, pemerintah akan memberikan subsidi BBG sebesar Rp54 miliar,’’ ujarnya.
Menurut Evita, subsidi tersebut dikalkulasi berdasar asumsi konsumsi LGV nasional sebesar 36.000 kiloliter dengan jumlah kendaraan yang menggunakan BBG sebanyak 11.500 unit. ‘’Dengan subsidi ini, masyarakat bisa tertarik menggunakan LGV,’’ katanya.
‘’LGV merupakan bahan bakar gas yang diformulasikan untuk kendaraan bermotor yang menggunakan spark ignition engine terdiri dari campuran propane (C3) dan butane (C4). Singkatnya, LGV merupakan LPG untuk kendaraan. Selain ramah lingkungan karena rendah emsisi, kualitas pembakaran LGV juga sangat prima karena setara dengan RON 98. Sebagai perbandingan, premium memiliki RON 88, pertamax 92, dan pertamax Plus 95.
Evita menyebut, pemberian subsidi LGV ini merupakan salah satu upaya pemerintah mendorong diversifikasi bahan bakar transportasi ke bahan bakar gas. Jika tidak disubsidi, harga LGV lebih tinggi dibandingkan BBM.(owi/izl)