Indonesia Macan Ekonomi Dunia

Kriminal | Selasa, 25 September 2012 - 09:39 WIB

JAKARTA (RP) - “Indonesia macan Asia“. Ungkapan tersebut mungkin membuat banyak orang tersenyum kecut dan mencibir. Sebagian mungkin menganggapnya angan-angan. Namun, ada baiknya sekarang singkirkan awan pekat pesimisme yang menggelayut di atas benak sebagian besar orang Indonesia itu.

Mari lihat prospek perekonomian Indonesia. Di situ akan ditemukan fakta-fakta yang membuncahkan optimisme dan harapan. Ya, Indonesia bukan lagi akan menjadi macan ekonomi di regional Asia, tetapi macan dunia. Rabu lalu (18/9), McKinsey Global Institute (MGI), salah satu lembaga konsultan bisnis paling prestisius di dunia, menerbitkan buku laporan tentang prospek perekonomian Indonesia. Judulnya cukup menggoda, The archipelago economy: Unleashing Indonesia’s potential (Ekonomi kepulauan: Menyingkap/membuka potensi Indonesia).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dalam laporan setebal 101 halaman tersebut, MGI mengulas rekam jejak kinerja perekonomian Indonesia, prospek masa depan, termasuk memberikan saran bagi pemerintah dan pelaku bisnis untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tidak lupa, MGI membuat proyeksi potential size atau besarnya potensi bisnis di Indonesia pada 2030. Potensi itulah yang akan menjadi gula-gula bagi investor untuk merapat ke Indonesia.

Direktur MGI yang juga Chairman McKinsey Indonesia, Raoul Oberman mengatakan, rekam jejak Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sangat luar biasa, namun sayangnya kurang mendapat apresiasi. “Indonesia is the best hidden secret (Indonesia adalah rahasia terbaik yang tersembunyi),” ujarnya saat presentasi di Jakarta Rabu (19/9) lalu.

Oberman menyebut, saat ini, Indonesia sudah menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan akan terus tumbuh. Dalam satu dekade terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi paling stabil jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang tergabung dalam OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) dan BRIC (Brasil, Rusia, India, China). Ditambah lagi, rasio utang Indonesia terhadap gross domestic product (GDP) di kisaran 25 persen termasuk yang terendah di dunia.

Menurut Oberman, Indonesia juga diuntungkan dengan sejumlah tren yang kuat. Indonesia terletak di jantung kawasan ekonomi paling dinamis di dunia, yakni Asia. Dalam 15 tahun mendatang, jumlah masyarakat kelas konsumen atau kelas menengah (middle class) di dunia akan bertambah 1,8 miliar orang dan sebagian besar berada di Asia. Itu akan meningkatkan permintaan sumber daya alam dan komoditas dari Indonesia. Kelas menengah adalah masyarakat dengan pendapatan per tahun di atas 3.600 dolar AS.

Khusus untuk Indonesia, jumlah kelas menengah saat ini sekitar 45 juta orang, pada 2030 akan bertambah 90 juta orang sehingga menjadi 135 juta orang. “Kecuali Cina dan India, pertumbuhan kelas menengah Indonesia lebih tinggi dari negara mana pun di dunia,” kata Oberman. Karena itu, pada 2030, Indonesia diperkirakan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia, hanya kalah dari Cina, Amerika Serikat, India, Jepang, Brasil, dan Rusia. Artinya, raksasa Eropa seperti Jerman, Inggris, dan Prancis pada tahun itu akan disalip Indonesia.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar mengatakan, salah satu keunggulan Indonesia yang membuat prospek cerah ekonomi jangka panjang adalah keunggulan demografis.(owi/kim/sar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook