2011, Laba Bersih PLNRp11,7 Triliun

Kriminal | Sabtu, 25 Februari 2012 - 07:58 WIB

Laporan MAHYUDI, Jakarta

Pada tahun 2011 lalu PT PLN (Persero) mencatatkan laba bersih (unaudited) sebesar Rp11,7 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 16 persen dibandingkan laba bersih 2010 yang hanya Rp10,09 triliun.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Laba ini terjadi karena PLN diberikan margin PSO (public service obligation) oleh Pemerintah sebesar 8 persen pada tahun 2011,’’ ujar Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Pusat, Bambang Dwiyanto memalui siaran persnya, Jumat (24/2).

Pemberian margin ini kata Bambang bertujuan agar PLN memiliki fleksibilitas dalam mencari dana untuk keperluan investasi, dalam rangka meningkatkan kapasitas pasokan dan memperluas jaringan listrik di Indonesia.

‘’Dengan semakin membaiknya kinerja keuangan PLN ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan kepercayaan dan keyakinan investor pada perseroan, dalam mengembangkan usaha penyediaan listrik yang dapat menjadi pendorong semakin berkembangnya perekonomian nasional dan iklim investasi yang lebih sehat,’’ terang Bambang.

Disebutkan Bambang pula, angka rasio elektrifikasi di Indonesia baru mencapai 72 persen pada akhir tahun 2011 lalu. Berarti masih ada sekitar 28 persen lagi  masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses terhadap listrik. ‘’Karena itu kebutuhan investasi PLN menjadi sangat vital untuk meningkatkan angka rasio elektrifikasi tersebut,’’ ungkap Bambang.

Pendapatan usaha PLN selama 2011 jelasnya, (terdiri dari penjualan tenaga listrik, subsidi listrik pemerintah, penyambungan pelanggan dan pe ndapatan lain-lain) sebesar Rp213,9 triliun,  naik sebesar 31,7 persen dari pendapatan usaha tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp162,4 triliun.

‘’Meningkatnya pendapatan usaha ini, terutama berasal dari penjualan tenaga listrik (karena penambahan volume penjualan, penambahan jumlah pelanggan dan kenaikan harga jual rata-rata) serta pendapatan subsidi listrik,’’ jelasnya.

Sementara itu tambah Bambang, beban usaha sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp193,6 triliun, meningkat 30 persen dibandingkan tahun 2010 yang mencatatkan angka Rp149,1 triliun.  

‘’Meningkatnya beban usaha ini karena peningkatan konsumsi bahan bakar untuk mengcover meningkatnya konsumsi listrik akibat bertambahnya jumlah pelanggan. Perseroan juga mengalami peningkatan nilai aset perusahaan per 31 Desember 2011 yang mencapai angka Rp433,8 triliun, naik sebesar Rp64,2 triliun atau sekitar 17,4 persen dibandingkan per 31 Desember 2010,’’ pungkasnya.(izl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook