Cemburu, Tukang Pangkas Cekik Anak Kekasih hingga Tewas

Kriminal | Minggu, 24 November 2019 - 13:26 WIB

Cemburu, Tukang Pangkas Cekik Anak Kekasih hingga Tewas

MEDAN (RIAUPOS.CO) – Seorang balita berusia 4 tahun, warga Desa Ujung Labuhan Kecamatan Namorambe, Deliserdang, tewas dibunuh calon ayah tirinya, Kamis (21/11) kemarin.

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang AKP Rafles Langgak Putra Marpaung mengatakan, kasus pembunuhan itu diketahui setelah pihaknya menerima laporan dari rumah sakit, Kamis (21/11) sekira pukul 13.40 WIB.


Pihak Rumah Sakit Kasih Insani Delitua yang sempat menangani sang bocah, melaporkan adanya dugaan pembunuhan ke Polsek Namorambe sekira pukul 15.00 WIB.

Pihak rumah sakit merasa curiga karena korban meninggal dunia dengan sejumlah luka memar pada bagian pipi kanan dan kiri serta lehernya.

Mendapat informasi itu, Kapolsek Namorambe, AKP Binsar Naibaho dan anggotanya pun datang ke rumah sakit.

“Setelah cek ke rumah sakit, lanjut cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Kios Pangkas Rapi, Dusun II Desa Ujung Labuhan. Tersangka ini memang bekerja sebagai tukang pangkas,” jelas Rafles, Jumat (22/11) pagi.

Polisi langsung melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari beberapa saksi, termasuk ibu korban, Dorlida Simamora (35).

Dorlida mengaku bahwa pada saat kejadian, anaknya ditinggal bersama sang kekasih Alisaba Nazara di kios pangkas yang sekaligus kediaman mereka selama 2 pekan terakhir.

“Pada saat pukul 11.00 WIB ibunya ini sempat pergi untuk bekerja sebagai tukang seterika pakaian. Ketika ditinggalkannya anaknya ini masih dalam keadaan sehat. Baru sekira pukul 13.30 WIB dia kembali pulang,” kata Rafles.

Menurut Dorlida, ia sudah berpisah dengan suaminya Ansarih Saragih selama kurang lebih satu tahun belakangan. Dorlida memilih tinggal bersama Alisaba Nazara, yang rencananya akan menikahi dirinya dalam waktu dekat.

Sepulang dari menyeterika pakaian, Dorlida sempat menanyakan keberadaan anaknya. Pada saat itu Alisaba mengatakan bahwa sang bocah tidur di kamar setelah dimandikan.

Ketika Dorlida melihat ke kamar, putranya itu memang dalam keadaan berbaring.

“Lalu ibunya ini membangunkan korban, namun tidak kunjung bangun dan tidak bergerak. Dilihatnya, memang ada luka memar di pipi dan leher korban,” beber Rafles.

Dorlida kemudian menanyakan kondisi anaknya itu kepada sang kekasih dan mengajak Alisaba membawa Aliando ke rumah sakit. Saat itulah Alisaba mengatakan bahwa Aliando sudah meninggal dunia.

“Tapi ibu korban ini tetap memaksa untuk membawa anaknya ke rumah sakit,” ungkap Rafles.

Selanjutnya, berdasarkan keterangan Dorlida, polisi kemudian mengamankan Nazara (41). Pria yang beralamat di Jalan Luku I Gang Kali Nomor 10 Lingkungan VII, Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor itu saat ini sudah ditahan di Mapolsek Namorambe.

“Hasil autopsi, penyebab kematian dicekik atau dibekap. Setelah kita interogasi panjang sekitar 6 jam, tersangka akhirnya mengaku,” bilang Rafles.

Lebih lanjut dijelaskannya, Alisaba diduga memiliki gangguan jiwa.

“Dia cemburu sama korban (Aliando). Katanya, ibu sama anak ada main kayak suami istri. Jadi biar mamaknya enggak rusak, dibunuhlah anak itu,’ tutur Rafles.

“Sudah hampir setahun ini ibu korban dan tersangka pacaran dan mereka mau menikah. Tersangka ini cemburu enggak jelas sama si anak,” pungkasnya.

 

Sumber: Sumutpos.co

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook