Petral Jangan Ganggu Pertamina

Kriminal | Jumat, 24 Februari 2012 - 08:16 WIB

JAKARTA (RP)- Isu seputar wacana pembubaran Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) masih menghangat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, berbagai suara miring tentang anak usaha Pertamina ini sudah mengganggu Pertamina sebagai induk usaha yang tengah berupaya membangun citra sebagai perusahaan yang bersih. ‘’Karena itu, saya ingin Petral ini jangan sampai mengganggu Pertamina,’’ ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (23/2).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Isu seputar dugaan penyimpangan tender minyak oleh Petral disuarakan oleh beberapa anggota Komisi VI DPR. Saat itu, Dahlan berjanji akan menyikapi secara kritis dugaan tersebut.

Menurut Dahlan, dirinya juga sudah bertemu dengan direksi Pertamina untuk membahas berbagai isu tentang praktek korupsi pengadaan minyak atau BBM yang terjadi di Petral. ‘’Saya bilang, kalau memang seperti itu (terjadi korupsi), maka bubarkan saja. Dirut Pertamina juga tidak masalah jika Petral dibubarkan, daripada ngrepot-ngrepoti Pertamina dengan isu-isu korupsi,’’ katanya.

Namun demikian, lanjut Dahlan, dirinya meminta semua pihak untuk bisa berpikir jernih. Sebab, jika Petral dibubarkan, maka siapakah pihak yang akan mengimpor BBM dan minyak mentah untuk Pertamina. ‘’Yang jelas, saya tidak mau balik ke sistem yang lama, karena bisa lebih parah,’’ ujarnya.

Sebelum adanya Petral, pengadaan minyak dilakukan terpisah. Impor BBM dilakukan oleh Direktorat Pemasaran dan Niaga, sedangkan impor minyak mentah dilakukan oleh Direktorat Pengolahan. Transaki impor minyak dan BBM yang nilai per tahunnya mencapai ratusan triliun memang sering disorot karena rawan korupsi.

‘’Saat itu (sebelum ada Petral), isu tentang penyimpangan tender minyak juga ramai sekali. Jadi, keberadaan Petral itu dimaksudkan untuk memperbaiki sistem lama. Jika memang sistem baru (dengan Petral) ini juga dinilai masih belum sempurna, ya silakan bubarkan saja. Tapi, harus ditemukan dulu sistem yang lebih baik, jangan balik ke sistem lama,’’ jelasnya.(owi/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook