Dalam Tahanan Ratu Atut Punya "Pendamping" Pribadi

Kriminal | Senin, 23 Desember 2013 - 19:25 WIB

JAKARTA - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah resmi menjadi penghuni Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur, sejak Jumat (20/12). Tersangka dua kasus korupsi itu menghuni rutan khusus perempuan itu karena dititipkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kenyataan pahit ini sangat sulit diterima istri mendiang Hikmat Tomet itu. Selama di dalam sel tahanan, Atut selalu terlihat murung dan matanya sembab.

"Sepertinya sering menangis," ujar sumber JPNN di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (23/12).

Menurut sumber, Atut ditempatkan di sel masa pengenalan lingkungan (Mapenaling) Paviliun Cendana bersama belasan napi lain. Di dalam sel, Atut tidur dengan beralaskan terpal.

Sebagai seseorang yang terlahir dari dinasti paling berpengaruh di Banten, hidup di bui tentu terasa sangat asing bagi Atut. Apalagi, selama ini Atut diketahui sebagai penggemar barang-barang mewah.

Namun kini jangankan barang mewah, pakaian saja Atut hanya punya satu potong.

"Kemarin sempat dua hari dia nggak ganti karena memang bawa itu doang yang dia bawa sejak ditahan. Baju tidur panjang biru," ungkap sumber tersebut.

Sehari-hari, Atut lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam sel. Ibu tiga anak itu hanya keluar sel untuk ibadah atau ketika kuasa hukumnya datang berkunjung.

Gubernur perempuan pertama di Indonesia itu juga sering bolak balik ke poliklinik untuk memeriksakan kesehatannya. Belum jelas penyakit apa yang diderita Atut.

Selama di luar sel, orang nomor satu di Provinsi Banten itu selalu dijaga ketat oleh empat orang petugas lapas

"Biasanya setelah Ashar dia langsung masuk kamar (sel), nggak keluar-keluar lagi," tambah sumber.

Tetapi masih ada sedikit kemewahan yang dimiliki perempuan yang kerap tampil mengenakan jilbab itu. Menurut sumber, saat ini atut sudah punya seorang asisten pribadi.

Asisten pribadi yang dimaksud adalah penghuni lapas yang dibayar untuk mengurusi berbagai keperluan Atut. Di lingkungan rutan dan lapas, napi semacam ini dikenal dengan istilah tahanan pendamping atau Taping.

"Atut sudah punya tahanan pendamping. Segala macam dilayani taping, cuci baju, bawain makanan," kata sumber lagi. (dil/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook