Investasi Pabrik Bauksit di Batam Rp6,72 Triliun

Kriminal | Jumat, 23 November 2012 - 08:35 WIB

BATAM (RP) - Perusahaan Indrapura Resources dari Indonesia dan Hainan Joint Enterprise Business Service Co Ltd akan membuka usahanya di Batam.

Perusahaan ini masuk Batam untuk membangun pabrik pengolahan bauksit refineri dan alumina atau Chemical Grade Alumina (CGA).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mereka menggelontorkan investasi 700 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp6.72 triliun dengan kurs Rp9.600 per dolar AS.

Menurut Managing Director Indopura Resources, M Arief Winata, kerja sama investasi antara Indopura dan Hainan ini mendapat dukungan bank komersial Cina Construction Bank International (CCBI).

”Perseroan menargetkan, pabrik dapat dibangun tahun 2014,” kata Arief.

Saat ini tahap yang dilakukan, masih memilih lahan sebagai lokasi pabrik. Di mana, mereka memerlukan lahan seluas 160-170 hektare untuk pabrik. Jika sudah terealisasi, perusahaan ini akan mempekerjakan sekitar lima ribu pekerja.

‘’Sekarang masih proses perencanaan dan desain pembangunan. Butuh satu satu tahun proses studi kelayakan termasuk Engineering, Procurement, Construction (EPC) yang dilakukan oleh GAMI, kontraktor EPC anak perusahaan Chalco (China Aluminum Company),” ungkapnya.

Menurut dia, kerja sama usaha dilakukan untuk memanfaatkan potensi kekayaan alam Kepri. Selain bauksit Kepri, akan dimanfaatkan bauksit dari Ketapang dengan teknologi. Pengelolaan bauksit di Kepri akan mendongkrak perekonomian masyarakat.

‘’Bauksit dijadikan bahan jadi dan membantu perekonomian Kepri dalam menyerap tenaga kerja,” ujar dia beralasan.

Menurut dia, hasil pengelolaan bauksit ini akan dipasarkan ke Cina dan Jepang. Perusahaan Alumina Powder mempunyai permintaan pasar yang sangat besar di kedua negara ini. Alumina ini biasanya digunakan sebagai bahan dasar kosmetik, pasta gigi, deterjen hingga bahan baku utama SGA (Smelter Grade Alumina).

“Kita akan melakukan alih teknologi untuk memanfaatkan bahan baku yang ada. Perusahaan asing membantu dari teknologinya,” sambung Arief.

Dengan pembangunan pabrik ini, maka Indonesia akan menjadi pengekspor barang jadi.

Di mana, direncanakan pertahunnya, Indopura Resources dapat menghasilkan satu juta metrik ton CGA (serbuk alumina).

 “Itu dihasilkan dari bahan baku 2,7 juta bauksit,” sambungnya.

Terkait dengan sarana penunjang pengoperasian pabrik, perusahaan ini akan mendapat pasokan listrik PLN. Selain itu, akan ada aliran pipa gas.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook