Investasi Indonesia Cetak Rekor

Kriminal | Selasa, 23 Oktober 2012 - 08:47 WIB

JAKARTA (RP) - Investasi bakal menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi Indonesia. Itu terkait dengan aliran dana investasi yang kian deras mengguyur Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri mengatakan, tahun ini menjadi tahun emas kinerja investasi Indonesia. Di tengah perekonomian global yang lesu darah, investasi di Indonesia justru terus melonjak.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Angka realisasi Rp229 triliun ini merupakan rekor terbesar dalam sejarah investasi Indonesia,’’ ujarnya saat paparan kinerja investasi triwulan III 2012 di kantor BKPM, Senin (22/10).

Investasi Rp229,9 triliun merupakan akumulasi realisasi penanaman modal, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA), pada periode Januari-September 2012. Perinciannya, PMDN Rp65,7 triliun dan PMA Rp164,2 triliun.

‘’Realisasi ini naik 27 persen dibandingkan realisasi periode Januari-September 2011 sebesar Rp181,0 triliun,’’ katanya.

Khusus untuk triwulan III 2012, realisasi investasi mencapai Rp81,8 triliun atau naik 6,4 persen jika dibandingkan dengan realisasi triwulan II 2012 sebesar Rp76,9 triliun.

Jumlah itu naik 25,1 persen daripada realisasi triwulan III 2011 sebesar Rp65,4 triliun. Menurut Chatib, sektor industri mineral nonlogam masih menjadi favorit investor dalam negeri dengan realisasi investasi sepanjang Januari-September 2012 sebesar Rp9,1 triliun atau yang tertinggi jika dibandingkan dengan sektor lain.

Selanjutnya, sektor pertambangan Rp8,6 triliun dan sektor industri makanan Rp7,7 triliun.

‘’Dari sisi lokasi proyek, Jawa Timur menjadi favorit investor dalam negeri dengan total investasi hingga Rp12,0 triliun, diikuti Jawa Barat Rp8,8 triliun dan DKI Jakarta Rp6,4 triliun,’’ sebutnya.

Sementara itu, untuk investor asing, sektor pertambangan menjadi favorit dengan investasi 3,2 miliar dolar AS yang diikuti sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi 2,5 miliar dolar AS serta sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai 1,9 miliar dolar AS.

Dari sisi lokasi proyek, Jawa Barat menjadi favorit investor asing dengan investasi 3,1 miliar dolar AS, DKI Jakarta 3,0 miliar dolar AS dan Banten 1,8 miliar dolar AS.

Adapun dari sisi negara asal investor, Singapura masih menjadi yang paling rajin menanam investasi dengan 3,5 miliar dolar AS, lalu Jepang 1,8 miliar dolar AS, dan Korea Selatan 1,3 miliar dolar AS.

Chatib menyebut, salah satu hal yang menggembirakan dalam struktur realisasi investasi di Indonesia adalah mulai terjadinya pemerataan. Itu terlihat dari porsi investasi di luar Jawa yang terus naik.

Pada Januari-September 2012, investasi di luar Jawa mencapai Rp107,0 triliun atau 46,5 persen di antara total investasi.

Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp81,1 triliun atau 44,8 persen di antara total realisasi investasi. ‘’Pemerataan investasi ini sangat penting untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia,’’ ujarnya.

Bagaimana proyeksi hingga akhir tahun? Chatib mengatakan, pihaknya optimistis aliran dana investasi masih mengucur hingga akhir tahun sehingga target realisasi investasi Rp283,5 triliun dapat tercapai.

‘’Bahkan, kami proyeksi bisa tembus Rp300 triliun,’’ katanya. Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengapresiasi positif kinerja realisasi investasi.

Menurut dia, selain konsumsi rumah tangga, investasi kini menjadi andalan pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

‘’Kalau investasi masih bagus sampai akhir tahun, kami optimistis pertumbuhan ekonomi 6,5 persen tahun ini bisa tercapai,’’ ujarnya.(jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook