PEMBOBOL MONEY CHANGER DIBEKUK

Lagi, Perampok Mengganas di Dumai

Kriminal | Rabu, 23 Mei 2012 - 09:11 WIB

DUMAI (RP) -  Aksi perampokan dengan kekerasan terjadi di Dumai. Dua kawanan perampok nekat beraksi di siang hari, tepatnya di Jalan Kesuma, Dumai, Selasa (22/5).

Akibatnya, Rp350 juta milik Akang (57), korban perampokan lesap. Tidak hanya itu, Akang pun jadi sasaran dua peluru dari senjata api yang dimuntahkan pelaku.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Informasi yang dirangkum Riau Pos di tempat kejadian, aksi perampok itu terjadi sekitar pukul 11.20 WIB di kediaman Akang. Akang —warga keturunan Tionghoa— sehari-hari berprofesi sebagai distributor rokok Sampoerna dan pedagang kebutuhan harian. Kemarin siang, ia berencana menyetorkan uang ke Bank Danamon, di pusat Kota Dumai. Namun, rencana tersebut sudah tercium oleh kawanan perampok.

Terbukti, saat Akang masih berada dalam mobil bersama uang yang akan dibawanya, ia sudah dihadang oleh dua orang yang tidak dikenalinya. ‘’Saat itu, Akang hendak menyetor uang ke bank. Dan ketika ia mau mengambil mobil di dalam garasi, perampok itu langsung menodongkan senjata api,’’ jelas Alex, ipar Akang kepada wartawan.

Akang membawa uang dengan kardus mie instans. Uang yang diperkirakan berjumlah ratusan juta itu sudah berada dalam mobil. Namun, Akang tidak langsung berangkat karena masih menunggu anaknya.

Belum lagi anaknya tiba, yang datang duluan malah dua pria yang tidak dikenalnya. Kedua pria ini langsung menodongkan senjata ke arahnya, seraya bertanya tentang uang yang akan disetorkan. Akang tidak berkutik. Ia terduduk di mobil.

Ketika Akang masih mencoba diam dan tidak memberitahu soal uang, seorang perampok yang membawa senjata pun emosi. Moncong senjata api diarahkan ke pantat Akang dan langsung meledak.

Seraya menahan rasa sakit, Akang pun pasrah. Ia menyebutkan bahwa uang berada di dalam mobil ada di bagian belakang.

Para perampok itu tidak langsung percaya. Sekali lagi senjata api itu meledak di sisi dada kiri Akang. Dan Akang pun terduduk dengan bersimbah darah.

Baru kemudian, seorang rampok ke belakang mobil. Dan ia segera membawa kardus mie yang berisikan uang. Seakan tidak punya rasa kasihan, sebelum kabur membawa uang, mereka kembali menghadiahi Akang dengan pukulan gagang senjata di bagian kepalanya.

Tidak ada warga yang tahu dengan aksi perampokan itu, meski jalan tersebut termasuk kawasan yang ramai. Aksi kawanan itu berlangsung singkat. Tidak sampai 10 menit.

Warga sekitar baru tahu setelah kedua perampok itu kabur dengan menggunakan sepeda motor RK King. Dan mendamparkan Akang yang sudah bersimbah darah di dekat mobilnya.

Siang itu juga, oleh keluarganya Akang dibawa di RSUD Kota Dumai. Akang yang mendapatkan dua tembakan langsung menjalani perawatan di RSUD Kota Dumai.

Kapolsek Dumai Timur, Kombes Besus Agung yang dihubungi menyebutkan, diduga senjata api yang digunakan jenis FN berwarna hitam. ‘’Mereka menggunakan sepeda motor RX King berwarna hitam untuk kabur. Kasus ini akan diselidiki lebih lanjut,’’ tutur Besus menjawab wartawan.

BRI Sudirman Jadi Target

Sementara dari Pekanbaru, jajaran Polresta Pekanbaru berhasil mengungkap sebuah rencana perampokan sebuah bank. Temuan itu terbongkar saat penyelidikan pelaku pembobolan money changer.

Tiga dari tujuh orang pelaku yang tertangkap akhir April lalu, ternyata sudah punya rencana membobol Bank BRI Jalan Sudirman. Bahkan kelompok ini sudah akan menyewa salah satu ruko yang ada di sana.

‘’Sebelum tertangkap, mereka juga berencana untuk membobol Bank BRI Sudirman dan mengincar miliaran uang yang ada di dalam. Untuk melancarkan rencananya, mereka sudah menyiapkan uang untuk menyewa ruko yang ada di dekat sana,’’ ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar didampingi Kasat Reskrim, AKP Arief Fajar SH SIK, Selasa (22/5).

Tiga dari tujuh pelaku yang berhasil dibekuk ini adalah, Agus Wijaya (41), warga Jalan Garuda Sakti Perumahan Pesona, Melati Garden. Ia berhasil ditangkap pada 26 April 2012.

Selanjutnya, Yudi Maryadi (34), warga Jalan Suka Karya, Gang Damai serta Efendi (30) yang ditangkap tiga hari sesudahnya. Sementara itu, empat orang lainnya, Ai, KL, GO, dan AN masih diburu.

Dalam kelompok ini, yang menjadi otak pelakunya adalah Agus. Ia bertugas mencari target yang menjadi sasaran. Setelah target ditentukan, ia lalu mengundang pelaku lainnya, dari Palembang, Medan, dan Batam.

‘’Sebelum beraksi mereka menyewa ruko di deretan target perampokan. Seperti yang mereka lakukan saat merampok money changer PT Amna Awal Valasindo di Jalan Ir Juanda 12 April lalu. Mereka menyewa ruko sederet dengan money changer tersebut,’’ papar Kasat Reskrim.

Kelompok ini beraksi masuk melalui lantai atas dengan cara mencongkel pintu. Setelah masuk mereka membongkar brangkas dengan cara dilas. ‘’Aksi ini memang sudah direncanakan dengan matang. Dari tujuh pelaku itu mempunyai tugas masing-masing, seperti menggambar target, pengawas dan lain-lain,’’ ungkapnya.

Selain membobol money changer, kelompok ini juga adalah pelaku beberapa perampokan dan pembobolan lain di Pekanbaru, seperti perampokan PT Probesco di Jalan Siak II, Koperasi Swamitra Rumbai Pesisir dan Kantor Cabang BRI di Jalan Dharma Bakti, Kecamatan Payung Sekaki.

Dua dari tiga pelaku yang tertangkap harus dilumpuhkan menggunakan timah panas karena melakukan perlawanan saat akan diamankan. Ketiganya saat ini diamankan di Mapolresta Pekanbaru untuk proses lebih lanjut. Atas perbuatannya, para tersangka terancam dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Untuk mencegah peristiwa serupa terjadi di masa yang akan datang, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar mengimbau agar pihak bank dapat mengoptimalkan pengamanan. seperti menyediakan perangkat kamera pengintai (CCTV).’’Pengoptimalan kinerja satuan pengamanan di bank sangat diperlukan sebagai langkah pencegahan,’’ imbaunya.

Kasus 2012

Di tahun 2012 saja, masyarakat tentu tak akan lupa dengan aksi perampokan ala koboi yang terjadi di Pekanbaru, Selasa (10/4) sekitar pukul 10.30 WIB. Dewi Marlina (37), istri Herman (45) seorang pengusaha dump truck dirampok tiga orang, dua di antaranya bersenjata api.

Perampok berhasil mengambil paksa uang cash senilai Rp96 juta dan gadget Samsung Galaxy Tab milik korban setelah meletuskan dua kali tembakan.

Aksi perampokan yang paling mengenaskan adalah tewasnya Ayah bersama anaknya, Agusni (59) dan Dodi (20) pengusaha Toko Ponsel Niagara Jalan Kaharuddin Nasution yang menjadi korban pembunuhan sadis.

Mayat keduanya ditemukan keluarganya sudah membusuk di lantai II rukonya itu Selasa malam (17/4) pukul 21.00 WIB. Mobil korban Toyota Rush warna merah maron beserta uang dan beberapa handphone raib. Dalam kasus ini polisi berhasil menangkap lima tersangka di Palembang dalam waktu kurang dari 2x24 jam.

Di luar Pekanbaru, aksi perampokan juga banyak terjadi. Beberapa diantaranya, Teller Bank BRI dan Satpam serta supir ditodong dengan senjata jenis FN dan uang yang mereka bawa Rp500 juta dirampok di Desa Suram Kecamatan Tapung Hulu.

Kepada polisi, teller Bank BRI Syariah bernama Iqbal, satpam, Zamaruddin dan supir Ahmad Prima Iqbal mengatakan pelaku perampokan berjumlah lima orang.

Peristiwa lainnya menimpa, Rudiman (37) warga Jalan Lintas Timur, Pangkalan Kerinci, yang baru saja pulang mengambil uang di Bank Mandiri sebesar Rp300 juta dirampok bandit berpistol. Perampok beraksi di dalam toko Chanel Ponsel yang jaraknya hanya sekitar 50 meter dari Mapolsek Pangkalankerinci, Senin (30/4) sekitar pukul 09.30 WIB.

Pengungkapan Kasus

Pihak kepolisian dalam menangani kasus-kasus pencurian dan perampokan yang terjadi, bukannya tanpa hasil. Terbukti, beberapa pelaku perampokan berhasil ditangkap, baik oleh Polda Riau maupun Polres jajarannya.

Dua dari lima pelaku perampokan dua unit truk tangki berisi CPO, yang beraksi di daerah Rambah Samo Kabupaten Rokanhulu, Kamis (12/4) berhasil dibekuk oleh tim Polres Kampar di Desa Tanjung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar.

Penangkapan lainnya terjadi, saat Reserse Brimobda Riau bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau menangkap tiga pelaku perampokan bersenjata api yang kerap beraksi di wilayah lintas Kabupaten di Riau, Sabtu (7/1).

Namun dalam usaha pengembangan dan pencarian pelaku lainnya serta barang bukti senjata api, satu tersangka pelaku rampok mati tertembak karena berusaha melarikan diri sekitar pukul 02.00 WIB, Ahad (8/1).

Dari tersangka rampok tersebut diamankan sepucuk senjata laras panjang yaitu AK 56 dengan 38 butir amunisi, dua pucuk senjata laras pendek yaitu jenis FN dengan 26 butir amunisi dan sepucuk revolver dengan 20 butir amunisi. Senjata tersebut diamankan dari tempat yang berbeda.

Penangkapan juga berhasil dilakukan terhadap pelaku pembunuh ayah dan anak pemilik Toko Niagara Ponsel oleh Polresta Pekanbaru dua hari berselang setelah penemuan mayat keduanya. empat orang kawanan rampok Kawanan rampok ditangkap saat berada di Ogan Komering Ulu Rabu (18/4). Melalui 18 jam perjalanan, mereka tiba di Pekanbaru, Jumat (21/4) malam sekitar pukul 21.30 WIB dibawa oleh tim yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Arief Fajar SH SIK.

Dan yang terbaru adalah, Empat orang tersangka rampok, MS, MK, SG, dan AK, berhasil diamankan Polda Riau dalam suatu penangkapan, Sabtu (28/4) dini hari di Tangerang, Banten.

Keempat orang ini adalah rekan dari dua orang perampok diamankan Polda Riau setelah merampas harta senilai Rp20 juta milik Mardianto, seorang warga Okura, Rumbai pada bulan Maret yang lalu. Satu dari dua orang tersangka ini dibawa untuk menunjukkan lokasi rekan-rekannya.

Keempat orang ini, ditambah seorang tersangka yang dibawa dari Pekanbaru beserta enam orang anggota Polda Riau yang dipimpin oleh Kanit I Subdit I Ditreskrimum Polda Riau, Kompol Sapta Maulana Marpaung SIK tiba di Pekanbaru menggunakan pesawat Garuda Indonesia sekitar pukul 15.30 WIB.(afr/ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook