Hingga April, Produksi Migas Naik

Kriminal | Rabu, 23 Mei 2012 - 08:32 WIB

Laporan MAHYUDI, Jakarta mahyudi@riaupos.co

Produksi minyak dan gas bumi (Migas) per 30 April 2012 mencapai 2,409 juta barel ekuivalen minyak per hari (Barrels of Oil Equivalent Per Day/BOEPD). Rinciannya, minyak sebesar 881 ribu barel per hari dan gas 8,576 miliar standar kaki kubik per hari.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Angka ini melampaui produksi Migas pada periode yang sama tahun 2011 lalu yang hanya sebesar 2,401 BOEPD.

“Tren produksi ini dapat dipertahankan bahkan meningkat, seiring berproduksinya beberapa lapangan baru seperti lapangan Terang Sirasun Batur dengan operator Kangean Energy yang berproduksi gas 300 juta kaki kubik per hari,” ujar Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), R Priyono saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII (Bidang Energi) di DPR, Selasa (22/5).

Dijelaskan Priyono, sepanjang tahun 2012 ini terdapat 27 proyek yang akan mulai berproduksi. Ditambah lagi pengeboran sumur baru dan pemeliharaan sumur. BP Migas, kata dia memprediksi produksi maksimal akan mencapai 921 ribu BOEPD pada

September dan Oktober. “Dengan capaian tersebut, rata-rata produksi tahunan dapat mencapai 904 ribu BOEPD,” terang Priyono.

Meski demikian, lanjutnya, masih terdapat potensi ancaman dan gangguan guna pencapaian tersebut karena banyaknya masalah yang dihadapi dalam kegiatan operasi, baik  masalah terkait internal kontraktor KKS maupun pemerintah daerah.

Disebutkan Priyono pula, masalah yang berkaitan dengan internal kontraktor antara lain penurunan kemampuan reservoir di sub surface, peralatan yang cukup tua untuk mendukung operasi, serta pelaksanaan teknologi enhanced oil recovery (EOR) yang masih terbatas pada lapangan yang sebenarnya memiliki potensi cukup tinggi. Sedangkan masalah pemerintah daerah terkait tumpang tindih lahan, perijinan, dan hambatan pembebasan lahan. “Perlu dukungan semua pihak untuk mencapai produksi migas yang ditargetkan,” ungkapnya.

Lima Kontraktor Capai Target

Sementara itu, Deputi Pengendalian Operasi, BP Migas, Rudi Rubiandini menambahkan, dari 50 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang bergerak di sektor Migas di Indonesia, hanya lima kontraktor mencapai target sesuai yang ditetapkan, sisanya di bawah target.

Kontraktor yang berhasil mencapai target itu adalah Exxon Mobil Oil Indonesia, BP Berau, Medco E&P Indonesia (S&C Sumatera), Kangean Energy, dan JOB Pertamina-Costa (Gebang).

“Tidak tercapainya target produksi minyak disebabkan hilangnya kesempatan produksi sebesar 49 ribu barel per hari,” ucapnya. Sebanyak 40 ribu BOEPD, di antaranya disebabkan oleh kekurangan produksi dari 10 kontraktor besar, antara lain PHE West Madura Offshore (WMO), Chevron Pacific Indonesia, Pertamina EP, dan Total E&P Indonesia.(sar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook