KOTA (RIAUPOS.CO) - Maraknya aksi teror bom molotov mendapat perhatian khusus Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarief Hidayat MM. Bahkan pihaknya mengaku sudah menerima laporan dari korban dan sedang menyelidiki kasus tersebut.
“Aksi bom molotov ini cenderung dilakukan oleh orang atau individu yang memiliki dendam pribadi terhadap lawannya. Namun, tujuan teror dan ancamannya belum dapat dikatagorikan kepada terorisme dan masih tindak pidana biasa,” jelas Kapolres Aries.
Menurut Aries, bahan material untuk membuat molotov sangat mudah didapat. Selain itu, molotov juga proses pembuatanya sangat sederhana. Sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja yang menginginkannya. Aries menilai, ada kecenderungan sifat pelaku bom molotov dan modusnya tidak terang-terangan.
“Pelaku tersembunyi, tidak ingin diketahui orang, namun tindakannya memberi dampak kepada korbannya dan ada pesan yang mereka sampaikan kepada korban,” jelasnya.
Terkait maraknya aksi molotov yang terjadi beberapa bulan belakangan ini, pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap setiap kasus molotov ini. Namun untuk mengungkap kasus tersebut, pihaknya memerlukan kerja sama antara korban dan saksi-saksi dengan polisi. Sehingga mudah mengungkap para pelaku bom molotov tersebut.
“Untuk mengungkap siapa pelakunya, kami memerlukan keterbukaan serta kejujuran korban molotov, karena cenderung pelaku mengenal korban atau sebaliknya. Hanya sulit dibuktikan di lapangan kerana bisa saja pelaku utamanya menggunakan pihak ke tiga dalam melakukan aksinya dengan bayaran tertentu,” tutup Aries.(m)