JAKARTA (RP) - Foxconn ternyata tak hanya tertarik membangun wilayah seperti Silicon Valley, AS, di Indonesia. Raksasa perangkat elektronik dan IT yang berbasis di Taiwan itu juga berminat membenamkan modalnya dalam program Masterplan Percapatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, pihaknya menyambut positif keinginan Foxconn untuk berinvestasi dengan mengirim tim dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian, ke Taiwan. Tim itu bakal menindaklanjuti desain besar investasi Foxconn.
"Nanti dilakukan studi mendasar. Kalau ternyata membuahkan hasil positif, ada kemungkinan kita jadi basis produksi," ungkapnya di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jumat (20/7).
Bahkan, lanjut Gita, Foxconn menginginkan masuk ke enam koridor ekonomi dalam program MP3EI. Enam koridor itu meliputi Sumatera dan Jawa Barat bagian utara, Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, bagian timur Jawa serta Nusa Tenggara. Melalui enam koridor tersebut, Foxconn diharapkan bisa menggenjot pemerataan pembangunan dan percepatan ekonomi.
"Mereka ingin sekali membuahkan sebanyak mungkin lapangan kerja di seluruh titik di Indonesia. Foxconn bukan membuat layarnya di Jawa atau chipnya di pulau lain. Tidak seperti itu. Tapi mereka membuat produk apa saja di tempat mana pun, perbedaannya di skala kapasitas," jelasnya.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengungkapkan, pembicaraan dengan Foxconn saat ini semakin serius dan matang. Terbukti, dalam beberapa hari mendatang pihaknya bakal bertemu jajaran middle management Foxconn. "Kalau sudah bertemu middle management, kami akan bicarakan urusan lebih detail. Mulai infrastruktur hingga struktur industri komponen dan tenaga kerjanya. Sudah tidak hanya bicara investasi," tuturnya.
Dia menerangkan, realisasi pabrik Foxconn diperkirakan baru tercapai dua tahun mendatang. "Persiapannya butuh satu-dua tahun. Beli tanah saja tidak bisa sebulan-dua bulan. Sekarang kami sedang memastikan mereka membutuhkan berapa," tuturnya.
Menurut Budi, pihaknya bakal menawarkan industri Foxconn berdiri di Sumatera, Jawa, atau Bali. "Kami tawarkan di koridor ekonomi satu untuk IT dan elektronika," terangnya.
Menteri Perindustrian M.S. HIdayat memaparkan, investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik Foxconn mencapai USD 8 miliar-USD 10 miliar. Saat ini, sudah ada lahan seribu hektare yang nanti disiapkan untuk pembangunan pabrik tersebut.
Kabarnya, pabrik tersebut akan dibangun di wilayah Jawa, namun Hidayat belum mau menyebutkan secara eksplisit. "Kita ada lahan 1.000 hektare buat bangun pabrik. Wilayahnya masih belum tahu. Antara Jawa dan luar Jawa, tapi kalau luar Jawa kurang memungkinkan," imbuh Hidayat.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi memastikan Foxconn bakal membutuhkan lahan yang cukup luas untuk industrinya di Indonesia. "Mereka akan bikin industrial estate sendiri. Jatim saat ini paling memungkinkan. Kalau Jawa Tengah terbentur infrastruktur. Foxconn inginnya berpusat di Jawa," terangnya.
Terkait tenaga kerja, Foxconn akan melakukan training tersendiri. "Cari seribu engineer di Indonesia tidak gampang. Kalau betul-betul rencana jangka panjang, bisa menyerap jutaan tenaga kerja. Mereka perusahaan yang sangat serius dan butuh tempat lain untuk memperluas," tandasnya. (gal/oki)