PMRJ Kecam Tindakan Klewang

Kriminal | Rabu, 22 Mei 2013 - 10:27 WIB

PEKANBARU (RP) - Tindakan kriminalitas oleh geng motor Mardirjo alias Klewang (58) bersama sejumlah anggotanya yang notabenenya sebagian besar adalah pelajar di Provinsi Riau belakangan ini, turut memprihatinkan Persatuan Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ).

Organisasi paguyuban tempat bernaungnya masyarakat Riau yang berdomisli di ibu kota Jakarta dan sekitarnya itu, mengecam keras tindakan yang dinilai sangat melukai hati masyarakat dan juga menodai tatanan kebudayaan dan adat istiadat di bumi Melayu.    

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Kita tentunya menyesalkan adanya tindak kriminal yang terjadi di Riau, khususnya di Pekanbaru. Tindak kriminal yang dilakukan oleh Klewang dan geng motornya yang menyeret generasi muda Riau yang masih polos,’’ ujar Ketua PMRJ Munasir SE di Jakarta, Selasa (21/5).

Menurut Munasir, tindakan tersebut tidak sejalan dengan adat istiadat di Provinsi Riau, di mana masyarakatnya sopan, santun, tata krama, religius, saling hormat-menghormati. Kesemua itu sebut dia, diikat dalam suatu lembaga yang dinamakan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).

‘’Untuk itu kami memanggil seluruh masyarakat Riau selalu waspada dan mempertahankan budaya Melayu Riau kita yang sudah dikenal di mana-mana,’’ ajak Munasir.

Klewang Bukan Guru

Dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional, belasan siswa SMK Muhammadiyah II Pekanbaru berkunjung ke Komisi D DPRD Riau. Senin (20/5).

Kunjungan siswa tersebut disambut Wakil Ketua Komisi D, H Ruslan Jaya SH MH dan anggota Komisi D lainnya yaitu Elly Suryani SH, H Darisman Ahmad Lc MtA, Ilyas Labay, Jabarullah SSos, Hj Gustini Zulianti SAg dan Drs Sumiyanti MSi

Anggota Komisi D Ilyas Labay menegaskan, Klewang tersangka pelaku pidana tidak memberikan tunjuk ajar yang baik. Dengan semangat kebangkitan nasional saat ini, sebaiknya generasi muda tidak mengikuti kelompok-kelompok geng motor yang berpengaruh buruk.

‘’Yang menjadi contoh itu guru, kalau Klewang bukan guru dan tidak perlu diikuti apalagi dicontoh,’’ kata Ilyas Labay.

Dalam kesempatan itu, Ilyas juga menyebutkan bahwa seharusnya siswa-siswa SMK Muhammadiyah itu bertindak keras.

‘’Tulisannya adalah KRASS, yang merupakan akronim dari Kreatif, Relation, Atention, Service dan Surprise. Harus berfikir kreatif, menjalin hubungan yang baik, punya perhatian terhadap lingkungan dan apapun, bisa memberikan layanan yang baik dan bisa membuat sesuatu yang lebih baik. Setiap siswa yang ingin maju dan mempunyai semangat kepemimpinan harus menerapkan KRASS ini,’’ kata Ilyas Labay.(yud/rul/rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook