KOTA (RIAUPOS.CO) - Kasus meninggalnya Yulianti Agustin warga Jalan Gunung Kidul, akibat terjatuh dan terseret sejauh 12 meter usai dijambret orang tak dikenal, Kamis (26/4) lalu, hingga pada saat ini belum ada terlihat titik terangnya.
Kapolsek Tenayan Raya AKP Benny Syaf saat ditanya upaya atau langkah-langkah kepolisian untuk mengungkap identitas pelaku belum memberi jawaban. “Saya baru di sini kalau masalah itu tanyakan saja kepada penyidiknya,” ujar Benny.
Sementara itu kriminolog Riau Kasmanto mengatakan, dalam kasus street crime atau kejahatan jalanan terkadang sering tidak dijadikan prioritas dalam pengungkapannya.
“Dalam kasus penjambretan ini di mana korbannya meninggal dunia diperlukan keseriusan dalam pengungkapannya,” kata Kasmanto kemarin.
Selain aspek law enforcement, aspek penderitaan keluarga korban juga seharusnya menjadi motivasi pihak kepolisian dalam kasus tersebut.
Dalam konteks kriminologi jangan sampai pihak korban mengalami yang namanya revictimisasi atau mengalami penderitaan berulangkali.
Dengan keberhasilan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini, diyakini sedikit memberikan rehabilitasi perasaan dari keluarga korban.
Ia juga mengatakan dalam penanganan perkara pidana juga tidak mengenal pergantian pimpinan, karena dalam pengungkapan kasus pidana yang menjadi perhatian adalah masa kedaluwarsa perkaranya. “Artinya siapa pun pemimpin yang baru punya kewajiban untuk mengungkap kasus yang sudah ada,” tuturnya.(man)