KOTA (RP) - Meski baru diekspos di Jakarta soal uang palsu, namun di Pekanbaru sudah ada yang tertipu. Ini terjadi saat pendaftaran siswa baru di sekolah PGRI, didapati ada wali murid yang tanpa sadar ikut menyerahkan selembar uang palsu.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota, Dian Sukheri kepada wartawan, Jumat (19/7). Dia menyebutkan peredaran uang palsu ini sangat cepat, karena jaringannya diyakini ada di setiap daerah. “Ini dibuktikan ada laporan masyarakat ada uang palsu di PGRI, dan saya yakin ini pasti sudah menyebar di kalangan masyarakat,’ sebut Dian.
Untuk peredaran uang palsu ini disebutkan sering terjadi di saat kondisi seperti ini. Saat mau Idul Fitri itu kan nilai tukar uang cukup tinggi. Jadi oknum ini memanfaatkan momen dengan menipu untuk keuntungan pribadi.
‘’Jadi kami pikir aparat harus sigap, dan kami rasa aparat berwajib sudah tahu caranya bagaimana harus mengungkap peredaran uang palsu ini,” ujar politisi PKS ini. Dian hanya menginginkan supaya masyarakat tidak tertipu, biasanya yang sering menjadi korban itu adalah masyarakat pedagang kecil.
“Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh pedagang juga, untuk berhati-hati dalam menerima uang belanja pembeli,” ajaknya.
Tidak hanya itu, kepada pihak Bank Indonesia juga diminta untuk terus melakukan sosialisasi soal perbedaan uang palsu dengan yang asli.
“Mungkin masyarakat ada yang lupa, dan jika dilakukan sosialisasi lagi akan mengingatkan kembali, ini akan lebih baik,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD Pekanbaru, Kamaruzaman, juga meminta kepada masyarakat, terutama pedagang kaki lima (PKL) agar mewaspadai peredaran uang palsu hinga menjelang Idul Fiti.(gus)