PEKANBARU (RP) - Misteri keberadaan We, seorang perempuan bandar narkoba yang rumahnya digrebek ratusan anggota Polresta beberapa waktu lalu di Kampung Dalam terkuak.
Ia diringkus Satuan Narkoba Polresta Pekanbaru, Jumat (19/7) dini hari dan saat ini dalam pemeriksaan intensif petugas.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar melalui Kasat Res Narkoba AKP BE Banjarnahor SIK, saat dikonfirmasi Riau Pos membenarkan adanya penangkapan terhadap We.
Iya, saat ini masih dalam pemeriksaan, ujar Banjarnahor saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, We ditangkap beserta beberapa orang lainnya di salah satu tempat hiburan malam di kawasan Jalan Sudirman Pekanbaru, Jumat (19/7) dini hari.
Mengenai berapa orang jumlah persis rekan-rekan We yang ditangkap dan berapa barang bukti yang ada pada mereka belum bisa dipastikan. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait hal ini.
Kasat Res Narkoba saat ditanyakan tentang hal ini mengatakan, pihaknya masih melengkapi pemeriksaan terhadap We dan beberapa orang lain yang juga tertangkap.
Kita masih melengkapi pemeriksaan dahulu, nanti kalau sudah kita ekspose semuanya, terang Banjarnahor.
Pantauan Riau Pos di Sat Re Narkoba Polresta Pekanbaru sekitar pukul 14.00 WIB di tiga ruangan yang ada di sana, tampak penyidik sibuk melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang.
We tak terlihat dari pintu ruang periksa. Namun, saat dua orang pengacara datang untuk mencari We, petugas tampak menjelaskan bahwa saat itu We sedang dijenguk keluarga dan belum bisa ditemui.
Sebelumnya, Pekanbaru sempat ramai saat ratusan polisi Sabtu (6/7) siang dari Polresta Pekanbaru bergerak menuju Kampung Dalam.
Tidak tanggung-tanggung, Kapolresta Adang Ginanjar langsung yang memimpin operasi penggerebekan ke lokasi tersebut.
Kabarnya polisi mendapat informasi bahwa akan ada pengiriman 1 kilogram sabu-sabu baru ke sebuah rumah. Jika Jakarta punya Kampung Ambon yang terkenal itu, maka Pekanbaru juga punya Kampung Dalam yang tak kalah pamornya.
Bahkan untuk masuk kawasan ini yang kabarnya jadi sarang peredaran narkotika polisi mengerahkan 400 personel plus satu peleton Brimob.
Polisi segera bergerak menuju target. Rumah bertingkat yang terletak di Jalan H Sulaiman kemudian digeledah. Dari informasi yang diperoleh polisi, rumah ini merupakan tempat tinggal seorang bandar narkoba dengan inisial We.
Rumah ini juga diduga sebagai lokasi bagi para penikmat narkotika untuk menghabiskan hari usai dari tempat hiburan malam.
Rumah bertingkat dua ini terletak agak menjorok ke dalam dengan posisi sekitar 20 meter dari gang. Bagian depan rumah di pagar dengan dua lapis terali besi berwarna hitam.
Di atas pintu depan dan jendela rumah terpasang CCTV pada tiga titik. Satu tepat di dalam kusen jendela, satu di dinding dengan dililit selotip warna hitam sewarna dengan dinding dan satu lagi terletak di sudut langit-langit teras.
Polisi yang menggrebek rumah ini sempat mengalami kesulitan karena dua terali di depan rumah dalam keadaan digembok. Agar bisa masuk, gembok yang mengunci terali lalu dibuka paksa.
Setelah berhasil masuk, petugas membuka paksa jendela rumah agar bisa masuk dan membuka pintu yang terkunci. Di dalam rumah ini dua orang didapati dalam keadaan tertidur, yakni Fe dan Ha, seorang oknum TNI.
Keduanya kemudian dibangunkan oleh polisi yang menerobos ke dalam. Fe langsung diborgol dan dimintai keterangannya. Sementara itu Ha dibawa oleh polisi militer.(ali)