JAKARTA (RP)- Nasabah perbankan mulai bisa berharap adanya akselerasi penurunan suku bunga kredit. Ini karena penurunan suku bunga di pasar uang jangka pendek yang dimulai awal tahun ini masih bakal terus berlangsung.
Likuiditas perbankan secara umum masih berlimpah. Sehingga, turut melandaikan suku bunga pasar uang antarbank (PUAB) overnight yang lebih mencerminkan bunga pasar. Kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah mengatakan rata-rata suku bunga PUAB overnight pada Januari 2012 mencapai 4,37 persen atau turun 18 poin dibanding bulan sebelumnya.
‘’Hal tersebut sejalan dengan kebijakan pelebaran koridor bawah (suku bunga deposit facility) sebesar 50 poin menjadi 200 poin di bawah BI rate yang berlaku sejak 18 Januari 2012,’’ ujar Difi akhir pekan lalu.
Difi menambahkan, persepsi risiko di PUAB juga relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin pada rata-rata selisih suku bunga PUAB tertinggi dan terendah yang relatif sama dengan bulan sebelumnya, yakni 3 poin. Persepsi risiko yang cukup rendah ini dinilai sebagai kondisi PUAB yang cukup tahan menghadapi gejolak global.
Dia menambahkan persepsi risiko yang rendah juga mengindikasikan kondisi PUAB yang cukup resilien terhadap gejolak eksternal. Transaksi PUAB yang mencerminkan kondisi likuiditas perbankan semestinya diikuti penurunan suku bunga deposito. Namun koreksi BI Rate sebesar 75 basis poin mulai Oktober tahun lalu hanya diikuti penurunan bunga deposito 21 poin menjadi rata-rata 6,35 persen. Tingginya suku bunga deposito ini berakibat sulitnya bank menekan bunga kredit.(sof/jpnn)