PEKANBARU (RP) - Sikap Komisi B yang tidak menyetujui anggaran untuk Riau Air atau yang dulu biasa disebut RAL tidak terealisasi.
Sebab anggaran tersebut disetujui lewat Badan Anggaran (Banggar) meski nominalnya berkurang dari Rp5 miliar disuntik menjadi Rp2,5 miliar saja.
Hal itu diungkap Ketua DPRD Riau sekaligus Ketua Banggar, HM Johar Firdaus, Rabu (18/7). ‘’Kita potong separo. Pokoknya untuk yang berkaitan dengan lembaga itulah,’’ ujar Johar.
Dalam pembahasan di tingkat komisi, Komisi B sudah memutuskan mencoret usulan Rp5 miliar untuk RAL. Hal itu berulang kali diungkapkan seperti oleh Ramli FE (wakil ketua), serta anggota seperti Bagus Santoso dan Noviwaldy Jusman.
‘’Sikap kami tetap menolak. Kalau dianggarkan ya itu putusan banggar,’’ ujar Ramli dan Noviwaldy senada. Lebih lanjut, keduanya menegaskan dari pihak fraksi mereka juga menolak. Noviwaldy adalah Ketua Fraksi Demokrat dan Ramli selaku sekretaris Fraksi Gabungan. Dan itu dipertegas dalam sikap fraksi saat paripurna yang digelar malam tadi.
Seperti diketahui Riau Air mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk mengoperasikan kembali Riau Air dengan mempertahankan aset yang ada sekaligus upaya untuk mencari investor yang mampu membiayai perusahaan penerbangan kebanggaan rakyat Riau tersebut.
Pembahasan terhadap Riau Air dilakukan bersamaan dengan pembahasan penambahan anggaran PON dan PT PIR. Pembahasan berlangsung alot mengingat lebih dari setengah fraksi yang ada menolak penambahan anggaran Riau Air tersebut.
Namun setelah dilakukan pembahasan ulang akhirnya disepakati penambahan hanya 40 persen dari dana yang diajukan.(zed/ans)